PIK dan LP3BH Manokwari Minta Hentikan Intimidasi Terhadap Aktivis KNPB Sorong

1
3444

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komunitas Papua Itu Kita (PIK) dan LP3BH Manokwari meminta aparat hentikan intimidasi dan teror terhadap ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Sorong Raya, Agustinus Aud.

Hal itu disampaikan PIK dan LP3BH Manokwari melalui surat elektronik yang diterima suarapapua.com, Senin (26/9/2016).

Dalam surat elektronik itu dijelaskan, juru bicara KNPB wilayah Sorong, Agustinus Aud dikepung dan diintimidasi oleh aparat keamanan pada hari Sabtu, 24 September 2016 dini hari jam 03.00 WIT.

Rumah Agustinus dikepung oleh sekitar 10 orang aparat keamanan berbaju preman yang datang menggunakan satu mobil Avanza dan tiga buah motor. Orang-orang tersebut menggedor pintu dan jendela sambil berteriak-teriak mengaku diri polisi serta meminta supaya Agustinus keluar dari rumah karena mereka hendak bicara. Adu mulut terjadi karena Agustinus menolak keluar.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

“Aparat keamanan sempat mendobrak pintu dan mencongkel jendela. Melalui jendela, Agustinus sempat melihat bahwa dua orang yang paling dekat dengan jendela membawa senjata laras panjang,” tulisnya.

ads

Agustinus, lebih lanjut diceritakan, kemudian menelepon teman-temannya supaya segera datang membantu. Keenam orang teman Agustinus yang hendak datang ke rumah Agustinus melihat bahwa banyak polisi berpakaian preman berjaga di setiap mata jalan menuju ke rumah Agustinus.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

“Sekitar jam 04.00 WIT, enam orang teman Agustinus tiba di rumah Agustinus dan para aparat keamanan tersebut bubar meninggalkan lokasi. Setelah itu, teman-teman Agustinus yang lain terus berdatangan ke rumah Agustinus hingga berjumlah sekitar 25 orang,” ungkapnya.

Untuk diketahui, beberapa bulan belakangan ini, Agustinus kerap memimpin demonstrasi damai mendukung United Liberation Movement for West Papua, melakukan konferensi pers tentang perjuangan pembebasan Papua, serta menyebarkan informasi mengenai pelanggaran-pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.

Pada tanggal 26 Agustus 2014 silam, ketua KNPB wilayah Sorong Martinus Yohame ditemukan meninggal dalam keadaan tangan dan kaki terikat di dalam karung di pinggir sungai, setelah menghilang diculik sejak 20 Agustus 2014. Sejak KNPB berdiri pada tahun 2008, sudah ada 35 anggotanya yang dibunuh oleh negara.

Baca Juga:  Pemprov PB Diminta Tinjau Izin Operasi PT SKR di Kabupaten Teluk Bintuni

Untuk itu, Papua Itu Kita dan LP3BH mendesak agar, pertama, hentikan segala intimidasi dan ancaman terhadap juru bicara KNPB Sorong, Agustinus Aud.

Kedua, usut tuntas dan berikan sanksi terhadap para polisi yang bertindak sewenang-wenang dalam peristiwa pengepungan dini hari pada 24 September 2016 di Sorong, Papua Barat.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaFPK Mendorong Peningkatan Layanan Kesehatan di Jayawijaya
Artikel berikutnyaWempi Wetipo: Saya Akan Berhentikan ASN yang Tidak  Berpartisipasi di Pilkada 2018