Komunitas Fotografi Asmat dan Keuskupan Asmat Pamerkan Foto Agats Tempo Dulu dan Kini

0
3933

AGATS, SUARAPAPUA.com — Komunitas Asmat Fotografi bekerjasama dengan Keuskupan Agats, Asmat menampilkan foto-foto tempo dulu milik Misionaris Ordo Salib Suci (OSC) dalam perjalanannya mewartakan Injil dan perjalanan para Misionaris agama Katolik di wilayah Asmat.

Pameran foto tersebut menampilkan foto-foto tahun 1950-an yang berkolaborasi dengan komunitas fotografi Asmat dengan karya-karya terbaru, Asmat yang telah berkembang seiring waktu. Pameran foto berlangsung selama Pesta Budaya Asmat sejak Selasa 7 Oktober sampai 12 Oktober 2016 di lapangan papan Yosudarso, Agats, Asmat, Papua.

Dalam pameran tersebut sekitar 20-an foto dipamerkan.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Karolina Kambu, ketua Komunitas Asmat Fotografi, kepada wartawan menjelaskan, foto-foto yang dipamerkan anggotanya merupakan kilas balik gambar bercerita tempo dulu Asmat dan kini. Inilah Asmat dalam gambar bagi yang belum sempat membaca buku,dari foto sedikit tahu tentang Asmat.

“Kita ada hari ini di Asmat karena sejarah misionaris di Asmat. Foto-foto koleksi Keuskupan Agats cukup lengkap dan sangat membantu kami dalam berpameran tentang Asmat dulu yang dalam perjalanannya mengalami perubahaan dari masa ke masa. Inilah kota kami yang hanya bisa dilalui di atas papan dan beton,” katanya.

ads
Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Sementara itu, Erni (28) pengunjung asal Jakarta, usai melihat pameran foto kepada suarapapua.com, mengatakan, ia sangat terharu. Karena melalui foto-foto yang dipamerkan, ia bisa membayangkan perkembangan Asmat dari dahulu hingga saat ini.

“Untuk pertama kali saya ke Asmat. Sekilas melihat foto-foto, sedikit gambaran tentang bagaiman dulunya Asmat ketika dijajaki para misionaris Eropa, Amerika. Foto-foto itu membawa saya pada sebuah refleksi perjalana panjang pesta budaya hingga ke-31 tahun ini, yang mungkin juga digagas oleh misionaris (Keuskupan Agats),” kesan Erni.

Menurut Erni, foto merupakan visual yang dapat membantu mempromosikan segala potensi di Asmat. Pasalnya, ia melihat dalam pameran tersebut tak hanya menampilkan Asmat tempo dulu, tetapi ada juga foto-foto flora dan fauna yang ada di Asmat. Foto-foto tersebut misalnya, kura-kura moncong babi, ikan layar, ikan duri Anggrek.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Saya kira masih banyak lagi yang perlu digali, melihat sub-sub suku Asmat yang ada cukup banyak, artinya masih banyak cerita budaya lainnya yang mesti digali lagi,” pesan Erni kepada Komunitas Asmat Fotografi.

Pewarta: Jumkon Wayap
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSidang Steven Itlay Ditunda
Artikel berikutnyaFoto: Rakyat Papua Desak Steven Itlay Dibebaskan