Puluhan Mahasiswa di Sinjai Kumandangkan Hak Penentuan Nasib Sendiri untuk Papua Barat

1
2004

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Puluhan mahasiswa yang tergabung di dalam Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua) telah melakukan aksi bakar lilin di Sinjai, Sulawesi Utara untuk memberikan dukungan kepada rakyat Papua agar dapat menentukan nasibnya sendiri

Sholeh Solihin, koordinator aksi saat dihubungi suarapapua.com dari Jayapura membenarkan aksi yang dilakukan tersebut. Kata dia, sekurang-kurangnya ada sekitar 50 mahasiswa yang melakuan aksi demonstrasi untuk mengangkat isu demokrasi, pelanggaran HAM di tanah Papua.

Secara detail ia menjelaskan, aksi tersebut berlangsung di perempatan Jln. Jendral sudirman kota Sinjai, dengan dihadiri puluhan mahasiswa dan pemuda melakukan aksi demonstrasi mendukung kemerdekaan bangsa papua.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Gerakan ini tergabung dalam front rakyat indonesia untuk west papua (FRI-West Papua) kota Sinjai. aksi demonstrasi ini dilakukan dengan membakar lilin, orasi , baca puisi dan buka baju,” ungkapnya.

 “Iya kemarin kita mahasiswa dan pemuda Sinjai melakukan aksi demonstrasi dengan massa kurang lebih 50 orang mereka mengankat isu demokrasi dan ham dengan tuntutan:  Berikan hak penuh bagi Papua untuk menentukan nasib sendiri, hentikan pelanggaran HAM di tanah Papua, tarik militerisme dari tanah Papua dan Tolak perampasan tanah di sukamulya,” ungkap Solihin lagi, pada Jumat (2/12/2016).

ads

Ia menjelaskan, aksi tersebut dilakukan pada malam hari selama dua jam, yakni dari pukul 19:00 sampai pukul 21:14  waktu setempat dengan bentuk aksi membakar lilin dan membuka baju sebagai bentuk berkabung terhadap kematian demokrasi dan ham di indonesia.

Baca Juga:  Meski Dibubarkan, Struktur Kerja ULMWP Resmi Dikukuhkan dari Tempat Lain

“Aksi ini di kawal dengan ketat oleh pihak kepolisian resort Sinjai. Dengan isian aksi baca puisi berduka, orasi kecaman kepada negara kolonial indonesia, dan doa bersama.Kami tergabung dalam front rakyat indonesia untuk west Papua (FRI-West Papua),” terangnya.

Sementara itu, Korlap aksi, Pacul mengatakan, aksi yang dilakukan tersebut merupakan bentuk solidaritas bagi rakyat Papua yang melalui aksi itu ingin menunjukkan pada dunia dan Indonesia bahwa ruang demokrasi dipasung dan hak asasi sedang ditelanjangi militer.

Baca Juga:  Empat Terdakwa Pembunuhan Bebari dan Wandik Dibebaskan, Wujud Impunitas

“Kami melakukan aksi malam karena kami ingin memperlihatkan kepada seluruh rakyat indonesia bahwa kita hidup dalam kehidupan bangsa gelap dan kenapa kita membakar lilin untuk membuktikan bahwa masih sedikit cahaya untuk kemajuan serta membuka baju karena realitanya sekarang demokrasi dan hak asasi manusia kita ditelanjangi oleh militer,”jelasnya.

Dikatakan, aksi demonstrasi ini berlangsung sekitar kurang lebih dua jam dengan di tutup menyanyikan lagu darah juang serta doa bersama sebagai bukti berkabung terhadap kematian demokrasi dan hak asasi manusia di negara indonesia.

Pewarta: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaPameran Foto Sejarah Warnai Peringatan HUT Papua Barat ke-55
Artikel berikutnyaSurya Anta: Saya Orang Indonesia Pertama yang Mau Minta Maaf pada Rakyat Papua