JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aparak kepolisian kolonial Indonesia dikabarkan telah menangap 17 aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Abepura. Masing-masing ditangkap di depan jaan masuk ke kampus USTJ dan di depan gereja katolik Abepura.
Ones Suhun, sekertari umum KNPB Pusat kepada suarapapua.com menjelaskan, mereka ditangkap saat masing-masing menggambar tulisan Free West Papua dan aspirasi untuk penentuan nasib sendiri di tembok-tembok sepanjang jalan Abepura dengan damai.
“Benar. Mereka ditangkap saat mereka gambar Free West Papua dan gambar-gambar lain yang intinya aspirasi Papua merdeka di embok dan dinding di beberapa titik yang ada di jalan Abepura – Waena,” ungkap Ones kepada suarapapua.com di Jayapura, Jumat (9/12/2016).
Kata Ones, 18 aktivis KNPB tersebut setelah ditangkap aparat kolonial Indonesia, lalu mereka dibawah ke Polsek Abepura.
“Setelah ditangkap mereka dibawah ke Polsek Abepura. Itu terjadi sekitar pukul 12.15 Wkatu Papua Barat,” katanya singkat.
Mereka yang ditangkap di depan jalan masuk kamus USTJ Padang Bulan, antara lain: Alo Yeimo, Onsen Balingga, Paul Osen , Orentus Kogoya, Yeskiel Wanimbo, Akamomouewa Kadepa, Beni Yatipai dan Okto Yeimo.
Sementara itu yang ditangkap di Merpati atau di depan gereja katolik Abepura antara lain; Yason Bahabol, Hosea Yeimo, Jhon Matuan, Raz Omis Balingga , Robet W Yelemaken, Dance Boma, Keli Balingga, Venus Kabak, Ario Wanimbo dan Jek Mote,
Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum keluarkan pernyataan resmi tentang penangkapan 18 aktivis KNPB ini.
Pewarta: Arnold Belau