Refleksi  Yubelium 50 Tahun Gereja Baptis di Tanah Papua

0
3596
Pares L Wenda. (Dok Pri)
adv
loading...

Oleh: Pares L. Wenda)*

Gereja Baptis secara organisasi didirikan oleh orang baptis papua bersama ABMS dalam Konferensi pertama di Kampung Ya’neme, Distrik Makki, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua. Dalam suara bulat pada tanggal 14 Desember 1966 ditetapkan sebagai hari jadi gereja baptis Papua, sekarang lebih dikenal dengan “PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA BAPTIS PAPUA” disingkat “PGBP”.

Jadi organisasi Baptis tidak lahir di Tiom, Pirime atau wilayah baptis lainnya. Ini fakta sejarah yang tidak dapat dimanipulasi. Kebenaran dapat disalahkan tetapi sejarah tidak dapat dikalahkan dan diputarbalikkan, namun dia akan kembali kepada sejarahnya. Dan kebenaran sejarah yang sesunguhnya akan mengalahkan sejarah yang dibuat-buat.

Berdirinya sejarah organisasi baptis Papua atau PGBP tidak pada 14 Desember 1966 di Ya’neme Makki tidak dapat dipindahkan di Tiom. Sama halnya sejarah pekabaran injil di wilayah Baptis yang dimulai di Tiom sejak tanggal 28 Oktober 1956 tidak dapat diubah dan dipindahkan di Makki. Yang mana 50 tahun pekabaran injil dirayakan 10 tahun lalu tepatnya pada 28 Oktober 2006 di Tiom tempat pekabaran injil dirintis. Sesuai dengan kelahiran organisasi 10 tahun kemudian, maka setelah perayaan 50 tahun pekabaran injil, orang baptis Papua dapat merayakan 50 tahun organisasi PGBP.

Dalam perjalanan sejarah gereja baptis telah terjadi pergantian pucuk pimpinan selama 7 kali. Berikut adalah nama-nama pemimpin gereja Baptis Papua, Permenas Kogoya president pertama, Wurupanggup Kogoya presiden kedua, Lawotaganir Kogoya presiden ketiga, Mililuk Kogoya president keempat, Djosep Kaya Karetji presiden kelima, Andreas Yanengga presiden ketujuh, dan Socratez Sofyan Yoman presiden ketujuh. PGBP telah memiliki umat sekitar 97,000 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah pelayanan Baptis di Papua. Juga  telah membangun gedung gereja sekitar 309 gereja di seluruh tanah Papua dalam wilayah pelayanan baptis. Keseluruhan umat hampir 95% orang asli Papua dan 5% non Papua.

ads
Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Alasan historis umat baptis papua kali ini merayakan yubelium 50 tahun PGBP oleh karena beberapa hal mendasar. Pertama setelah 10 tahun (1956-1966) pelayanan penyebaran pekabaran injil ABMS menilai orang baptis siap memimpin diri mereka sendiri tanpa perlu dibimbing lebih lama. Kedua, alasan situasi politik pasca integrasi yang tidak menentu, sewaktu-waktu ABMS bias dipulangkan tanpa ada organisasi yang mewadai umat yang telah ABMS jadikan sebagai orang Kristen pengikut Yesus Kristus. Ketiga, membentuk nama wadah gereja sebagai sebuah identitas yang  akan digunakan sepanjang sejarah perjalanan gereja ini ke depan. Kelima, membentuk regenerasi kepemimpinan karena tidak selamanya ABMS bersama orang Papua, suatu ketiga mereka akan pulang.

Untuk menjawab asalan-alasan di atas, ABMS mulai menetapkan nama sementara untuk menjadi identitas baru bagi jiwa-jiwa yang telah dimenangkan bagi Kristus. Pada tanggal 12 Januari 1964 ABMS memberi nama “Kereja Kristen Ndani dari Indonesia”. Kemudian dalam dua tahun ABMS dibawah kepemimpinan Charles Craig bekerja mempersiapkan Konferensi Pertama. Akhirnya Konferensi pertama dilakukan pada tahun 1966. Pada tanggal 14 Desember 1966 diumumkan kepengurusan sinode/BPP pertama, mengumumkan nama baru dari nama sebelumnya menjadi “Gereja Baptis Irian Barat Indonesia”, pada tahun 1975 diubah nama menjadi Gereja Baptis Irian Jaya (GBIJ), pada tahun 1987 diubah lagi menjadi Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Irian Jaya (PGBIJ), pada tahun 1994 diubah nama lagi menjadi Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Irian Jaya Indonesia. Pada tahun 1998 dari PGBIJI diubah menjadi kembali menjadi PGBIJ. Dan pada tahun 2002 diubah menjadi PGBP sesuai perubahan nama Papua. Perubahan nama itu terjadi dalam forum-forum Konferensi/Kongres. Semua perubahan nama itu terjadi sesuai dinamik perkembangan pelayanan PGBP.

Baca Juga:  Indonesia Berpotensi Kehilangan Kedaulatan Negara Atas Papua

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah lahir gereja baptis ini pada tanggal 14 Desember 1966 di Ya’neme Makki. PGBP tidak pernah lahir di tempat lain, ini fakta sejarah yang harus diakui. Dan kini telah memasuki Jubelium ke-50 tahun PGBP. Inilah hendaknya umat baptis syukur bahwa PGBP eksis dan sejajar dengan organisasi denominasi gereja lain di tanah Papua.

Klarifikasi sejarah pekabaran Injil, pembentukan organisasi dan pendaftaran organisasi ke Pemerintah, ini tiga hal yang berbeda, dan perjalanan PGBP sangat sistematis dan jelas alurnya.

  1. Pekabaran Injil dimulai pada 28 Oktober 1956 di Tiom, karena itu Jubelium pekabaran Injil dilaksanakan pada 28 Oktober 2006 di Tiom pada menginjak 50 tahun misi pekabaran Injil. Pada 28 Oktober setiap tahun umat batis merayakan hari pekabaran Injil.
  2. Pendirian organisasi Baptis melalui Konferensi terjadi setelah 10 tahun misi pekabaran injil dilakukan. Tempatnya pada 14 Desember 1966 di Ya’neme, Makki. Sehingga pada 14 Desember setiap tahun diperingati hari lahirnya PGBP atau gereja Baptis Papua sekarang.
  3. Pendaftaran secara legal formal organisasi keagamaan yang terdaftar di Departemen Agama RI dilakukan pada tahun 1976. Tepatnya pada 28 September 1976 dengan nomor : E/KET/352/1516/1976. Pendaftaran ini sebagai bentuk pengakuan pemerintah Indonesia bahwa gereja baptis ada dan melayani di Papua.
Baca Juga:  Kura-Kura Digital

Dengan peristiwa historis ini, maka umat baptis dewasa ini merayakan 50 tahun berdirinya organisasi PGBP di Ya’neme Makki, 14 Desember 1966. Perjalanan sejarah PGBP inilah yang dipertahankan umat baptis Papua dibawah kepemimpinan Pdt. Socratez Sofyan Yoman, MA, yang mana Kongres XVIII akan dilaksanakan di Tiom pada 09-14 Desember tahun 2017 mendatang.

Kiranya sejarah pekabaran Injil 28 Oktober 1956 di Tiom, sejarah berdirinya organisasi baptis Papua (PGBP) 14 Desember 1966 di Ya’neme Makki, sejarah pendaftaran organisasi gereja baptis Papua pada 28 September 1976 di Jakarta menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari sejarah perjalanan gereja baptis di Papua, dan karena itu sangat diharapkan agar tidak yang memanipulasi sejarah ini. Sebab jika tidak kita akan digilas oleh sejarah dan tidak akan dikenang dalam sejarah PGBP di Papua menyongsong Jubelium ke dua PGBP. Jubelium kedua pekabaran Injil akan dilakukan pada 28 Oktober 2056 mendatang dan Jubelium lahirnya organisasi PGBP akan dilakukan pada 14 Desember 2066. Wa wa wa.

Akhirnya, selamat merayakan Yubelium 50 tahun PGBP yang jatuh pada 14 Desember 2016. Dimana diprediksi sekitar 60.000 umat akan menghadiri perhelatan 50 tahun PGBP di Ya’neme Makki, Lanny Jaya. Tempat lahirnya organisasi PGBP.

 

)* Penulis adalah Ketua Departemen Komunikasi Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua dan Anggota Ketua Pemuda Gereja Baptis se-Dunia

Artikel sebelumnyaWomsiwor: Persipura Harus Waspada di Dua Laga Terakhir
Artikel berikutnyaSuara Korban Paniai 8 Desember 2014