Polisi Kolonial Indonesia Tangkap 35 Aktivis AMP dan Tiga FRI-West Papua di Yogyakarta

2
63
35 aktivis AMP dan 3 aktivis Fri-West Papua saat sebelum diangkut ke Polres Yogyakarta. (Dok AMP Yogyakarta).
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Miku, aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dari Komite Kota Yogyakarta mengatakan, aparat telah melarang dan menangkap 38 aktivis AMP dan FRI West Paua saat hendak melakukan demonstrasi damai tolak Trikora di Titik Nol, Kota Yogyakarta.

Miku menjelaskan, kronologisnya, pada pukul 07:30 Aksi dimulai dari Asrama Papua Kamasan dengan peserta aksi sekitar 50 orang.Pukul 08:15 Massa aksi tiba di Titik Nol KM Jogja. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Aksi dimulai dengan orasi-orasi politik.

Pada pukul 08:27 Aparat mulai bergerak ke tengah perempatan mengepung massa aksi. Ini dibarengi dengan datangnya tambahan aparat hingga kurang lebih seratusan. Pukul 08:37 Muncul instruksi untuk dilakukan penangkapan.

Baca Juga:  Pilot Philip Mehrtens Akan Dibebaskan TPNPB Setelah Disandera Setahun

Pada pukul 08:42 Dua truk polisi bergerak mendekati massa aksi untuk. Pukul 08:46 Massa aksi duduk, sebagai tanda tidak melakukan perlawanan. Kemudian mereka diangkut ke truk. Massa aksi yang diangkut ke truk diintimidasi, diteriaki, ditendang dan dipukuli.

Polisi saat angkut massa ke Polres Yogyakarta dengan dua truk. (Dok AMP Yogya)
Polisi saat angkut massa ke Polres Yogyakarta dengan dua truk. (Dok AMP Yogya)

“Truk kemudian berjalan dengan kecepatan tinggi dan dan berputar-putar sebelum ke Polrestabes Yogyakarta. Terdapat informasi bahwa kelompok reaksioner, Paksi Katon, membantu menjaga Polrestabes Yogyakarta,” jelas Miku, Senin (19/12/2016) dari Yogya.

ads
Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Kemudian, lanjut dia, pada pukul 10:30 dua orang mahasiswa Pembebasan Edi dan Gevan yang bersolidaritas ke Polrestabes Yogyakarta ditangkap, dibawa ke pos, dipukuli dan diinterogasi sebelum dibebaskan.

Massa aksi yang ditangkap adalah Aktivis AMP Jawa Tengah, Kota Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Bendi degei, Otnel Wenda, Julia, Yeki wondo, Samuel telephone, Danny iPhone, Abi muyapa, Mikael Kudiai, Ricky engine, Sagintak wasiangge, Yuli waine, Aworo Tutu, Onhy  iyai,  Eto g. Tabuni, Yopin bobii, bastian tebai,  Zayur bingga, Jhekson gwijangge, Ney sobolim, Bery boma, Petrus waine, Meri maria nawipa, Noti waker, Regy yigibalom, Ferdinand a madai, Yuli gobai, Lesmin wonorega, Janua adii, Silvester w kedepan, Demianus ogetay, Barnabas ayamob, Fransiskus pakuai, Yunus badokapa, dan dari aktivis FR- West Papua Yogyakarta adalah  Marlen, Aroek dan Tata.

Baca Juga:  Meski Dibubarkan, Struktur Kerja ULMWP Resmi Dikukuhkan dari Tempat Lain

Selain di Yogyakarta, seperti dilaporkan media ini sebelumnya, aparat kolonial Indonesia telah menangkap 511 orang dari beberapa daerah, antara lain: Wamena, Merauke, Jayapura, Nabire, Gorontalo dan Manado.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKapolresta Jayapura Pimpin Penggerebekan Sekretariat KNPB Pusat dan Asrama Uncen Waena
Artikel berikutnyaWarinussy: Kasus Wasior 2001 Harus Dibawa ke Pegadilan HAM