Umat Kristen di Jayawijaya Diminta Tak Terprovokasi dengan Berbagai Hal

0
2458

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Umat kristiani di Kabupaten Jayawijaya diminta tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar  di media massa tentang beberapa larangan terhadap atribut Natal dan banyak hal yang memecah belah kesatuan dan iman kita. 

Umat Kristiani diharapkan tanamkan kasih dalam hati sebab Sesungguhnya Yesus lahir sebagai Juru selamat bukan hanya untuk orang Kristen tetapi untuk semua bangsa dan Negara termasuk Indonesia

Hal ini disampaikan Pdt. Alexander Mauri, dalam khotbah perayaan natal Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Filadelfia Minimo, Wamena (23/12/16)
dengan kutip thema natal Nasional, “hari ini telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota daud”.

Pdt. Mauri mengatakan pelarangan beberapa atribut Natal umat Kristen pada perayaan natal  merupakan ujian iman dari Tuhan kepada umatnya agar semakin kuat dalam melayani Tuhan dan sesama

“Kita lihat di televisi di media, orang seperti di Jawa dilarang untuk melaksanakan natal disinilah iman saudara dan saya dibutuhkan, bagimana kita bisa menjadi juruselamat bagi orang yang tidak seiman dengan kita. Tuhan sedang menguji kita, bagaimana kita bisa menjadi garam dan terang bagi orang Islma, Hindu, Budha atau Saksi Yehova sekalipun yang Tuhan mau dari kita beri hati untuk Tuhan,” kata pendeta Mauri

ads

Untuk itu, ia mengajak umat Kristen di Jayawijaya agar tidak terprovokasi dengan pemberitaan terkait pelarangan ornament natal dan pelarangan ibadah bagi umat Kristen yang dilakukan oleh pihak tertentu di wilayah lain Indonesia ini sebab atribut hanyalah sebuah symbol yang tidak menjamin keselamatan.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Hari ini kita tidak perlu terprovokasi dan tidak perlu marah atau sikapi berita-berita yang muncul di media berlebihan, gereja ditutup, Kristen dilarang beribadah, sekarang FPI lagi sweeping di Jakarta untuk lepas hiasan natal di toko-toko di Jakarta tra papa sodara, barang itu tra bawa kitong selamat tapi juru selamat kita Tuhan Yesus Kristus,”  ujarnya.

Ia melanjutkan,  akhir-akhir ini juga  orang Kristen ketakutan di bangsa ini tetapi yang diinginkan Tuhan Yesus adalah agar umat kristiani jadi juruselamat dunia dalam situasi apapun, karena telah lahir bagimu juruselamat yaitu Kristus Tuhan, sebagaimana janji Firman jangan takut sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, yang berarti bahwa Allah mau agar seluruh bangsa diselamatkan tanpa pandang bulu darimanpun asalnya.

“Yesus mau sudara dan saya jadi juruselamat dunia, artinya apapun situasi ini jangan takut, akhir –akhir ini orang Kristen ketakutan di bangsa ini, tapi ada berita kesukaan dari Tuhan Yesus, Jangan Takut, karena telah lahir bagimu juruselamat Dia mau supaya saudara dan saya membawa keselamatan itu bagi orang lain melalui kehidupan kita” kata Pdt. Mauri yang juga sekretaris FKUB Jayawijaya

Pdt. Alex Mauri menjelaskan, Firman Tuhan mencatat bahwa Yesus Kristus lahir untuk seluruh bangsa sehingga umat manusia belajar dari teladan juruselamat yang disampaikan Tuahan, hidup sebagai orang benar sebab hanya satu yang diinginkan Tuhan yaitu kasih sebagaimana Yesus yang relah berkorban atas dasar kasih

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

“Disini tidak diklasifikasih hanya untuk bangsa Indonesia tetapi seluruh bangsa, bukan juga hanya eropa, amerika, afrika, PNG tapi untuk seluruh bangsa, Allah mau supaya seluruh bangsa diselamatkan, jadi hari ini mari kita belajar dari teladan yang yang juruselamat itu tinggalkan” ajak Pendeta

Dikatakan, ada beberapa negara yang mayoritas Kristen sering mengusir agama non mayoritas karena merasa paling berkuasa, hendaknya hal itu tidak terjadi di kabupaten Jayawijaya maupun Papua secara umum.

“Ada Negara yang tidak ada orang islam sehingga mengusir, ketika ada islam tapi di Wamena sudah ada orang islam jadi ketong trabisa usir dong pulang, usir dong mau kemana, dia bilang kita pu kampung di sini, ada pa Yelipele punya sudara, ada pa Asso punya sudara” ujarnya sambil menyebut beberapa warga asli wamena yang muslim.

Menurutnya, tidak ada satupun ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bawha agama Kristen bisa mengusir atau membongkar tempat ibadahnya agama lain dengan alasan apapun tetapi pesan utama yang diajarkan Yesus adalah kasih.

“Tolong kasi tunjuk di ayat mana yang mengatakan bongkar mesjid, hari ini saya bicara dalam nama Yesus bahwa Yesus tidak ajar kita seperti itu, Yesus juru selamat dunia. Hari ini ko boleh khotbah dengan hebat, ko berdoa orang sakit sembuh, mati bangkit tapi kalo ko tidak punya kasih percuma  tidak ada guna, Tuhan mintah taruh kasih yesus supaya kita bisa bawa keselamatan bagi dunia, kita tra perlu usir muslim traboleh ibadah, apakah kita disini ada yang dapat pukul dari orang islam? Tidak ada to, ya kalo trada trus kita mau larang untuk?,  ” tegas Mauri.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Jika ada orang Kristen yang masih mau simpan dendam kebencian, permusuhan  terhadap situasi yang terjadi di Indonesia ini, kekristenan orang tersebut perlu dipertanyakan bahwa sesungguhnya yang bersangkutan belum dipulihkan

“Kalo kita marah berarti kao belum dipulihkan, Yesus juruselamat itu belum lahir di hatimu, kekristenanmu perlu dipertanyakan kalo masih ada iri, dengki, benci, dendam, juruselamat sudah lahir buang semua yang kotor,” ajaknya.

Ketua Panitia Natal GPdI Filadelfia Minomo, Marinet Hisage mengatakan hendaknya fitman Tuhan yang disampaikan Pendeta menguatkan umat tuhan yang merayakan natal dalam situasi yang banyak prokontra di bangsa kita.

“Terimakasih bapak pendeta, firman yang luar bisas sesuai dengan apa yang terjadi hari ini sangat menguatkan kita, semoga kita semua dikuatkan” ujar Marnet sebelum menyampaikan laporan Panitia natal.

 

Redaksi

Artikel sebelumnyaBupati Yahukimo: Tahun Depan Pesawat Boeing Akan Mendarat di Bandara Nop Goliat
Artikel berikutnyaKata Keluarga Korban, Polisi Indonesia yang Tembak Mati Oktovianus Guam di Boven