Pemprov Papua Diminta Perhatikan Jalan yang Putus Antara Yahukimo – Jayawijaya

0
2561

WAMENA, SUARAPAPUA.COM —Jimmi Asso, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jayawijaya prihatin atas kondisi jalan penghubung antara Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo di  wilayah distrik Assotipo Wamena, Papua yang putus akibat banjiir dan longsor.

“Iya. Benar, hujan deras beberapa bulan belakangan ini yang mengakibatkan akses jalan terputus yang tidak bisa dilewati taksi oleh masyarakat banyak, karena jalur itu yang biasa dilalui oleh masyarakat distrik Maima, Pupuguwaga, Assolokobal dan distrik Assotipo. Jembatan kali Balim juga terancam putus, termasuk tiang listrik yang berdiri sepanjang tanah longsor,” kata Jimmi Asso kepada wartawan di Wamena (23/1/2017).

Jimmi mengatakan, selain itu akibat banjir ada sejumlah jembatan alternatif menuju Yahukimo (distrik Kurima) dari Wamena dan dari Kurima menuju Wamena disekitar Sogokmo dan Hitigima Kabupaten Jayawijaya terputus dan membutuhkan pembangunan jembatan permanent  untuk akses masyarakat bisa lalui dengan angkutan pedesaan.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Olehkarenaitu kami berharap bias menjadi perhatian Bapak Gubernur Papua, karena ini jalan antar kabupaten adalah urusan provinsi. Ya kami mohon Bapak Gubernur untuk beri perhatian membangun jembatan dan akeses jalan sebagai bentuk normalisasi akses masyarakat dari dua kabupaten ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, jarak yang dilalui masyarakat membawa barang jualan berjalan kaki dari distrik Kurima ke distrik Assolokobal yang nantinya dilanjutkan ke Wamena kota sekitar 8 hingga 10 kilo meter, sehingga bukan hanya gubernur tetapi bupati danwakil Jayawijaya untuk sementara bias memperhatikan akses jalan ini.

ads

Selain itu, ia berharap kepada Pemerintah Daerah Jayawijaya untuk segera memperhatiakan jalan penghubung antara distrik Woma dan distrik Welesi yang tidak lain jalan tersebut yang terhubung langsung ke lokasi Festival Budaya Lembah (FBL) yang biasanya diselenggarakan setiap tahun.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Tetapi juga kepada masyarakat atau pengusaha yang melakukan penggalian pasir dan batu di tepian jalan menggunakan eksapator untuk memperhatikan baik, supaya akibat yang mengakibatkan hingga jalan kebanjiran ini tidak terjadi,” katanya.

Senada juga disampaikan Mully Wetipo, Ketua Forum Masyarakat Jayawijaya se-Pegunungan Tengah Papua (FMJ-PTP). Menurutnya, kejadian lonngsor dan banjir yang berakibat pada terputusnya akses jalan ke Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Jayawijaya ini merupakan persoalan klasik yang berulang kali terjadi, sehingga berharap Pemerintah Daerah Jayawijaya sesegera mungkin mengambil langkah untuk mengatasi persoalan ini.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Ya, intinya kami berharap supaya Pemda Jayawijaya sesegera memberikan solusi bagaimana mengatasi terkait dampak yang akan terjadi ke depan. Kami tegas mendesak Pemda Jayawijaya untuk mengambil langkah, karena masyarakat yang berada di daerah ini wajib mendapatkan pelayanan yang layak dari Pemerintah,” kata Mully.

Sementara Drs.Tinggal Wusono, Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya mengatakan, pihaknya akan memerintahkan SKPD teknis untuk melakukan peninjauan ke lokasi dan akan melaporkan ke Bupati dan wakil Bupati untuk didiskusikan, sebab akses jalan merupakan sarana alternative masyarakat.

“Jalan antara kabupaten merupakan kewenangan provinsi, sehingga pihaknya akan menyampaikan. Untuk SKPD teknis di kabupaten akan kami perintahkan untuk melakukan pemantauan kelokasi banjir dan longsor,” kata Drs.Tinggal.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaTim Kerja ULMWP: ULMWP dan Indonesia Setara di MSG
Artikel berikutnyaLBH Pers: Selama Tahun 2016, Pers Target Ancaman