Ribuan Rakyat Papua Hadiri Syukuran Kerja Tim ULMWP di MSG

0
3149

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Seribuan lebih rakyat Papua Barat di wilayah Lapago hadiri ibadah syukuran atas diakuinya United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di forum Melanesian Spearhead Group (MSG). Ibadah diadakan di halaman Kantor ULMWP Dalam Negeri di jalan Trikora komplek Maplima Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (6/2/2017) kemarin.

Informasi yang dihimpun suarapapua.com, capaian terakhir ULMWP yang disyukuri rakyat Papua Barat diantaranya, perlakuan protokoler MSG terhadap ULMWP, penyediaan ruang kerja khusus untuk ULMWP di Sekretariat MSG, Indonesia maupun ULMWP duduk setara dalam setiap pengambilan foto menggunakan seragam yang sama.

Selain itu, Indonesia dan ULMWP duduk berhadapan dalam ruang di setiap agenda pertemuan, Indonesia dan ULMPW juga diberikan kesempatan menyampaikan pidato pembukaan maupun penutupan pertemuan tingkat pejabat dan menteri, serta telah melunasi iuran wajib sebagaimana layaknya anggota MSG.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

MSG adalah organisasi regional Negara-negara Pasifik yang mayoritasnya merupakan Negara-negara ras Melanesia. Anggota tetap MSG adalah PNG, Fiji, Solomon Island, Vanuatu dan FLNKS, sementara Indonesia berstatus anggota tidak tetap dan ULMWP sebagai observer.

Dalam acara syukuran itu juga dilakukan pengukuhan 31 pengurus Dewan Adat Daerah (DAD) di wilayah Lapago.

ads

Usai pengukuhan dilakukan pembacaan pidato Sekjen ULMWP, Octovianus Mote oleh pendeta Theo Wetipo. Dimana ia menyatakan bahwa dalam usia muda ULMWP telah berhasil mencapai kemajuan politik yang luar biasa.

Ia berpendapat bahwa dengan kemajuan itu musuh ketakutan karena tidak bisa lagi kendalikan gerakan perlawanan Papua Merdeka di kawasan Pasifik maupun dunia internasional.

Pidato Oktovianus yang dibacakan Pdt. Theo juga mengklaim bahwa isu Papua Merdeka yang diperjuangkan ULMWP bukan saja menjadi agenda MSG, tetapi juga menjadi agenda Negara-negara Pasifik, seperti negara-negara di Mikronesia dan Polinesia, termasuk Australia dan dunia internasional.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Hal ini terbukti menguatnya masalah Papua Barat di pertemuan tahunan kepala negara-negara Pasifik di Pohn Pei, ibu kota Negara Federasi Mikronesia. Komunike mereka menyatakan masalah HAM Papua Barat akan selalu ada didalam agenda pertemuan tahunan mereka,” kata pidato itu.

Termasuk kerja keras Manashe Sogavare, Perdana Menteri Solomon Island yang berinisiatif membentuk Pacific Island Coalition on West Papua (PICWP) yang telah membuahkan 7 kepala Negara Pasifik berpidato di depan Sidang Umum PBB tahun 2016.

“Hal-hal ini perlu dipahami baik agar tidak terpancing isu murahan yang disebarkan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Dominikus Sorabut, Sekretaris Dewan Adat Lapago dalam pidatonya bersyukur karena ibadah pengucapan syukur ini bertepatan dengan hari ulang tahun Pekabaran Injil (PI) di Tanah Papua yang ke-162 tahun.

Baca Juga:  ULMWP Mengutuk Tindakan TNI Tak Berperikemanusiaan di Puncak Papua

“Ibadah syukuran rencana dilakukan tanggal 5 kemarin, tetapi karena bertepatan dengan hari Minggu, sehingga kita mundur satu hari. Kita juga perlebar sayap gerekan perjuangan dengan mengukuhkan pengurus Dewan Adat Daerah,” kata Dominikus.

Sedangkan untuk keanggotaan ULMWP di MSG, tegasnya, secara de facto sudah diterima sebagai anggota MSG, namun secara de jure akan disesuaikan dan proses ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

Untuk itu, lanjut Domin, seluruh rakyat Papua Barat terus berdoa supaya kuasa Tuhan terus berkarya seperti yang telah terjadi.

Ibadah syukuran berlangsung dibawah pengawasan aparat Kepolisian dari Polres Jayawijaya. Polisi mengawalnya hingga acara selesai.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaPesan Moral di HUT ke-III TPK Mauwa
Artikel berikutnyaSekjen ULMWP: Jangan Percaya Propaganda Murahan Kolonial!