DEIYAI, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Deiyai, Dance Takimai menonjobkan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD), dr. Januarius Mote. Tak terima direkturnya dinonjobkan, sejumlah perawat melakukan protes di depan kediaman bupati Deiyai, di Waghete, Papua.
“Bupati Deiyai nonjobkan direktur yang sedang melakukan terobosan di RSUD. Kami sangat tidak setuju sekali dengan kebijakan ini. Makanya kami lakukan protes di sini,” kata Frida salah satu perawat di RSUD Deiyai kepada suarapapua.com di depan kediaman Bupati Deiyai, Kamis (16/2/2017) di Wagete, Papua.
Frida mengatakan, buntut dari kebijakan bupati tersebut, apabila jabatan direktur dijabat oleh orang lain, para perawat telah berkomitmen untuk tidak menjalankan tugas.
“Karier beliau (direktur) memimpin RSUD membuat suasana semakin nyaman ketika kami bertugas. Beliau memberantas buta huruf melalui metode proses belajar mengajar di RSUD. Tukang sapu, Satpam dan semua tenaga honorer yang tidak tau baca dan tulis, semua sudah bisa. Itu atas kerja keras dokter Januarius Mote,” terangnya.
Sementara itu, dr. Januarius Mote mengatakan, dirinya tetap menghargai semua keputusan yang telah diambil bupati sebagai oleh seorang pimpinan di daerah tersebut
” Ya, itukan kebijakan pimpinan, jadi tetap saya turuti,” ungkapnya.
Pada Kamis kemarin, Bupati Kabupaten Deiyai, Dance Takimai telah melantik sejumlah pejabat struktural eselon III A.B dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Deiyai.
“Saya melantik kalian dan selamat menjalankan tugas dan amanah yang dilimpahkan dari pemerintah,” kata Takimai dalam sambutannya di aula DPRD, Tigido, Distrik Tigi, Deiyai.
Takimai juga mengatakan, pelantikan ini merupakan akhir dari kepemimpinan Dance Takimai dan Agustinus Pigome. Untuk itu, ia minta tetap semangat dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.
“Masa jabatan kepemimpinan kami akan berakhir tahun 2018, sehingga pelantikan ini paling terakhir yang saya lakukan,” kata Takimai.
REDAKSI