DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Pr, Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengunjungi umat Paroki Santa Maria Menerima Kabar Bomomani, Dogiyai, Papua. Kunjungan yang ketiga kali ini ia di Bomomani tinggal selama lima hari, sejak Rabu (3/5/2017) hingga Minggu (7/5/2017).
Uskup dijemput umat Bomomani dengan tarian adat. Setiba di Gereja Sta. Maria Menerima Kabar Gembira, Uskup dalam sambutanya mengatakan, “Saya kunjungi paroki ini dengan tujuan melihat lebih dekat kegiatan sehari-hari umat dan melihat pelayanan dari pastor-pastor Keuskupan Jakarta yang diutus kesini.”
Uskup Suharyo akui dalam kunjungan yang ketiga kali ini ia melihat banyak perubahan di paroki Bomomani, yakni perubahan secara bangunan fisik dan perubahan dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Kata Uskup, lebih penting adalah perubahan dalam iman kehidupan umat.
Di hadapan semua orang tua yang hadir saat itu Uskup ajak untuk menyekolahkan anak-anaknya agar mereka kelak menjadi orang yang cerdas, sambil memupuk iman, kelak menjadi pemimpin yang cerdas dan bermoral di Tanah Papua.
Yohanes Butu, ketua Dewan Paroki Bomomani, kepada suarapapua.com menjelaskan, Uskup Jakarta selama lima hari berada di paroki ini ada beberapa jadwal pastoral yang telah dilakukan.
Hari Kamis (4/5/2017) Uskup KAJ mengunjungi empat Kombas dan stase di paroki Bomomani yang bisa dijangkau, dengan tujuan mengunjungi orang sakit dan mendoakan mereka.
Hari berikut, Jumat (5/7/2017) Uskup asal Yogyakarta ini mengunjungi stase yang jauh dari Paroki Bomomani dengan tujuan melihat orang sakit dan berdoa bersama.
Selain itu, Uskup memberikan piagam penghargaan kepada 8 orang pewarta di delapan stase atas pelayanan pewartaan terhadap umat selama 25 tahun lebih. Pesta perak ini dilaksanakan di Abaimaida yang dipimpin langsung Uskup Suharyo.
Selanjutnya, Minggu (7/5/2017) Uskup memimpin perayaan ekaristi di Paroki Bomomani. Sekaligus pemberkatan museum paroki MMKG Bomomani.
“Kami umat stase Amai sampai Epomani serta paroki Bomomani menyampaikan terima kasih atas kunjungan pastoral Uskup Jakarta yang ketiga kali ini,” ucap Butu.
Sembari “kipo moti” (salam khas masyarakat Suku Mee) dengan Uskup Jakarta, Butu berpesan, “Uskup jangan lupakan kami umat paroki Bomomani.”
Ucapan sama diungkapkan Willem Tigi, ketua panitia, mewakili segenap umat setempat, atas kunjungan pastoral yang ketiga kalinya.
Suasana kegembiraan terlihat dalam kegiatan kunjungan ini. Uskup Jakarta merasa senang tinggal di wilayah pedalaman. Selain daerah yang sejuk, kepolosan umat merupakan satu keunikan tersendiri.
Umat juga suguhkan secangkir “Kopi Dogiyai” buat Uskup Suharyo.
Dalam kegiatan ini 32 ekor babi disembelih. Semua hasil swadaya umat Bomomani. Dimasak dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur atas kunjungan Uskup Jakarta.
Pewarta: Agustinus Dogomo
Editor: Arnold Belau