MAYBRAT, SUARAPAPUA.com— Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ayosami di kampung Faan Kahrio distrik Aifat Timur Tengah kabupaten Maybrat, Lami Faan mengatakan motifasi anak-anak untuk bermain dan bernyanyi itu sangat tinggi hanya belum adanya sarana dan prasarana pendukung kegiatan Paud tersebut.
“Memang satu tahun kami mengelola Paud ini, tetapi kami mengalami keterbatasan tidak ada ruangan belajar, halaman, alat-alat bermain dan tempat yang layak bagi pendidikan usia dini. Setahun berjalan berhasil mewisudai sebanyak 6 orang anak pada 17 Juni 2017 lalu, apa adanya tetapi dihadiri kepala dinas pendidikan dan kebudayaan melalui kepala bidang urusan TK dan Paud kabupaten Maybrat,” ujarnya Rabu, (28/6/2017) kepada suarapapua.com di Maybrat, Papua Barat.
Menurut Lami, anak-anak jauh dari pusat pemerintah kabupaten Maybrat seperti wilayah Aifat Timur, Mare, Ayamaru, Aitinyo dan lainnya juga mendapat perhatian pendidikan PAUD. Karena dari aturan pendidikan nasional saat ini, bila anak-anak mendaftar masuki sekolah dasar (SD) haru memiliki ijazah TK dan PAUD kalau tidak ditolak.
Lanjut dia, dengan keterbatasan yang ada kami berusaha melakukan kegiatan pendidikan bagi anak berupa bermain, bercerita dan bernyani dengan menggunakan ruangan SD dan tenaga pengajar hanya suka rela dan diperbantukan 2 guru SD yang rela membantu mengajar.
“Kami hanya membutuhkan perhatian pemerintah kabupaten Maybrat berupa sarana dan prasarana termasuk tenaga pengajar maupun honornya karena anak-anak ini juga bagian dari masa depan Maybrat dan tanah Papua ini,”tuturnya.
Pewarta: Engel Semunya
Editor: Arnold Belau