Masyarakat Tolak Pembangunan Pos TNI AU di Yahukimo

0
4816

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Masyarakat kabupaten Yahukimo, Papua, menolak dengan tegas pembangunan pos Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) di kabupaten Yahukimo.

Arius Yahuli, masyarakat Yahukimo dalam orasinya saat memimpin sebuah demo di kota Dekai, Yahukimo pada Jumat pekan kemarin, mengatakan, masyarakat tidak ingin adanya pembangunan pos TNI AU di Yahukimo.

Kata dia, masyarakat telah mendengar adanya rencana untuk bangun pos TNI AU. Untuk itu, masyarakat melakukan aksi ini sebagai bentuk protes dan meminta penjelasan kepada bupati kabupaten Yahukimo.

“Kami bikin aksi ini karena ada rencana untuk bangun pos TNI AU. Jadi, sekarang kami melakukan pemalangan di jalan untuk memberikan langsung aspirasi kepada Bupati. Sekarang kami tahu bahwa Kepala Pangkalan Militer TNI wilayah II sudah ada di sini bersama pemerintah untuk melakukan pemantauan lokasi, tetapi kami sudah palang itu lokasinya dan sekarang rombongan mereka ada di bandara, jadi kami duduk di sini untuk memberikan aspirasi kami,” jelasnya.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

Sementara itu, Tonias mewakili mahasiswa mengatakan, jalan ini dipalang supaya bapak Bupati Abock Busup terima aspirasai masyarakat di lapangan, meskipun bukan tempatnya, namun ini situasional dan mendesak.

ads

“Pemerintah harus melihat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Bukan menghadirkan TNI, Brimob dan Densus 88. Yahukimo bukan daerah darurat seperti Puncak Jaya dan Timika. Ini daerah yang aman. Jadi, pemerintah harus utamakan pembangunan dan mensejahterakan masyarakatnya,” kata Tonias.

Lanjut Tonias, “Sebelum adakan pembangunan (pos militer), pemerintah harus mengkaji lebih jauh dulu, kami sebagai mahasiswa sudah tahu apa yang akan terjadi ke depan setelah menghadirkan militer. Contohnya, Timika dan Puncak Jaya, dulu mereka aman-aman saja, tetapi setelah Brimob dan TNI hadir di sana sekarang konflik horizontal terjadi setiap saat.”

Baca Juga:  Ini Alasan Lampu PLTD Lanny Jaya Tidak Menyala Selama Lima Bulan

Kata dia, mahasiswa di Yahukimo akan berada di pihak masyarakat untuk menolak pembangunan pos TNI AU di Yahukimo.

“Sampai kapanpun mahasiswa menolak adanya pembangunan pos TNI maupun Brimob di Yahukimo,” tegasnya.

Masyarakat di Kabupaten Yahukimo dalam aspirasinya menegaskan: Pertama, dengan tegas masyarakat Yahukimo menolak pembangunan pos TNI AU yang luas tanahnya 35 meter. Kedua, kami menolak Brimob. Dan ketiga, dengan tegas juga kami menolak perpanjangan Bandar Udara Nop Goliat di Dekai.

Bupati kabupaten Yahukimo, Abock Busup usai menerima aspirasi masyarakat, menjelaskan, menyoal aspirasi untuk menolak pembangunan pos TNI AU, masyarakat harusnya meminta itu sejak tiga bulan lalu. Karena saat ini (Jumat pekan kemarin – red) tim sudah tiba untuk meninjau lokasi.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Sedangkan untuk mendatangkan aparat dari satuan Brimob ke Yahukimo, kata Abock, itu didatangkan atas permintaan masyarakat sendiri. Bukan atas inisiatif pemerintah daerah.

Khusus penolakan perpanjangan bandara, kata Abock, itu bukan program pemerintah daerah, melainkan program pemerintah pusat.

“Sekarang dengan aspirasi ini, kalau masyarakat bilang tolak, ya kami juga tolak. Karena kami ada karena masyarakat. Hanya saja, cara menyampaikan aspirasi itu yang baik dan harus sopan, tidak usah tulis tangan seperti sekarang,” kata Bupati setelah terima aspirasi masyarakat.

 

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnya105 Orang Ikut Tes Tertulis Calon Anggota Panwaslu Empat Kabupaten
Artikel berikutnyaKata Jokowi, Pemerintah Blokir Telegram Untuk Keamanan Negara dan Masyarakat