Pemda Paniai Dinilai Abaikan Korban Luapan Air Danau

0
2187

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Daerah Paniai dinilai tidak bertanggungjawab penuh atas masyarakat Paniai yang ditimpa musibah luapan air danau Paniai.

Hal tersebut dikatakan Tinus Pigai, belum lama ini, kepada suarapapua.com, mengingat sejak terjadi musibah luapan air danau, pemerintah Paniai dalam hal ini dinas-dinas terkait hanya diam. Tidak melakukan tindakan nyata langsung di kampung-kampung yang rawan akan luapan air danau Paniai.

“Kalau hujan turun sampai berhari-hari, harusnya sejak itu pemerintah sudah langsung pantau untuk memastikan apakah akan terjadi bencana atau tidak. Dan kalau bencana itu terjadi seperti sekarang ini harusnya dari awal pemerintah sudah amankan para korban ke tempat yang lebih baik. Tapi itupun tidak. Semua diam. Jadi pemerintah itu sebenarnya ada untuk diri mereka atau untuk masyarakat Paniai, benar-benar tidak bertanggungjawab,” ujar Tinus.

Dikatakan, sudah hampir tiga bulan korban luapan air hidup menderita. Menderita karena rumah tempat mereka tinggal tidak bisa difungsikan seperti biasanya. Ditambah lagi ternak dan kebun milik mereka hancur semua.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa Papua di Sulut Datangi PTUN Manado Serahkan Petisi Dukungan Perjuangan Masyarakat Adat Awyu

“Jadi untuk menjawab derita mereka kalau bukan pemerintah daerah siapa lagi, bukankah pemerintah itu orang tua bagi masyarakat Paniai,” ujar Tinus.

ads

Lebih lanjut Tinus katakan, belum lama ini pemerintah melalui Dinas Sosial sudah menyalurkan bantuan beras bagi para korban musibah di 72 kampung dari 19 distrik yang terkena luapan air, tetapi itu belum efektif karena pembagiannya tidak merata dan menyeluruh.

“Beri bantuan itu harus jelas karena yang menjadi korban jumlahnya banyak. Jadi setiap korban harus merasakan bantuan itu. Jangan yang lain dapat, yang lain tidak. Itu namanya cari sensasi saja,” ucap Tinus.

Lanjut Tinus, “Dan lebih mengherankan adalah bantuan itu datang setelah masyarakat Paniai lakukan demo. Ini sangat parah. Masa mereka (pemerintah) tidak tahu ada musibah besar di Paniai. Terus pemerintah kemana saja selama ini dengan kucuran uang triliunan yang dianggarkan itu,” beber Tinus lagi.

Baca Juga:  KPU Deiyai Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten

Melihat sikap pemerintah yang demikian, Tinus menuding pemerintah daerah ingin masyarakat yang menjadi korban, terlantar dalam keadaan kelaparan, terjangkit penyakit dan berujung pada kematian.

“Kerja pemerintah dimana-mana kalau datang bencana secara mendadak kerjanya itu cepat, tepat, dan sasaran. Tetapi pemda Paniai ini tidak. Sepertinya mereka mau masyarakat Paniai mati dalam kelaparan dan penyakitan. Masa diteriak dulu baru bekerja, itu bagaimana,” tambah Tinus.

Terkait bantuan beras, Musa Kobepa, warga kampung Kogada, Distrik Agadide, Paniai, mengatakan, kampungnya dapat 5 karung beras. Dan 5 karung beras itu sudah dibagi sama rata di setiap rumah yang terkena bencana luapan air.

“Benar kampung kami dapat 5 karung beras dari Dinas Sosial. Dari 5 karung beras itu, 4 karung kami bagi per rumah 1 kantong plastik hitam sedang karena rumah yang terendam ada 17 rumah. Sedangkan 1 karungnya kami kasih ke Pendeta dan Gembala yang ada di sana,” kata Musa, saat dtemui suarapapua.com di Enarotali, Selasa (15/8/2017).

Baca Juga:  Hilang 17 Hari, Anggota Panwaslu Mimika Timur Jauh Ditemukan di Potowaiburu

Berkaitan dengan itu, salah satu staf dari Dinas Sosial yang tidak mau namanya disebutnya, mengatakan, bantuan tersebut adalah sumbangan sukarela dari uang pribadi kepala Dinas Sosial.

“Bantuannya memang tidak semua dapat karena beras itu dibeli dari uang pribadi Kadis Sosial. Bukan uang dari kas pemerintah. Jadi waktu itu beras yang kami bagi perkampung dapat 5 karung beras. Lebihnya itu di Distrik Ekadide dan Topiyai. Di sana perkampung dapat 7-10 karung beras karena di sana semua kampung terendam air,” jelas dia menanggapi pertanyaan suarapapua.com.

 

Pewarta: Stevanus Yogi

Artikel sebelumnyaBupati Yahukimo Buka Prajab Golongan II dan III
Artikel berikutnyaSebelum Lawan Borneo, Persipura Gelar Latihan di Batu Malang