Nilai Pakaian Adat Bangsa dan Jenderal Tito Karnavian

1
4931

Oleh: Dr. Socratez S.Yoman)*

Berapa orang dari West Papua memberikan apresiasi pak Jendral Carnavian Tito Kapolri dan istrinya yang memakai pakaian adat West Papua. Mereka bangga dengan apa yang dilakukan oleh pak Tito dan istrinya.

Saya secara personal respek pak Tito dalam hal-hal tertentu. Pak Tito adalah intelektual yang selalu menilai secara obyektif dan rasional. Pak Tito memang layak untuk menjadi Kapolri.

Dari rasa respek saya, ada pula penilaian yang tidak sesuai dengan hati nurani saya dan tentu saja rakyat dan bangsa West Papua. Dari beberapa hal yang saya tidak setuju, hanya ada dua hal yang saya sebutkan di sini.

Pertama, Menutup Ruang Demokrasi dan Kebebasan di West Papua: Kapolda yang menutup ruang kebebasan dan demokrasi di West Papua adalah pak Jendral Tito. Walaupun pak Tito alumni di salah satu universitas di Luar Negeri yang menganut faham demokrasi dan kebebasan tapi pak Tito tidak memiliki roh nilai demokrasi itu. Sepertinya slogan NKRI harga mati tidak ada toleransi bagi pak Jendral Tito.

ads
Baca Juga:  Orang Papua Harus Membangun Perdamaian Karena Hikmat Tuhan Meliputi Ottow dan Geissler Tiba di Tanah Papua

Kedua, Pelecehan dignity bangsa West Papua: Noken dan pakaian adat West Papua adalah bagian yang tak terpisahkan dari dignity rakyat dan bangsa West Papua. Yang berhak nenggunakan itu adalah hanya rakyat dan bangsa West Papua. Orang yang bukan bagian dari bangsa West Papua tidak berhak menggunakan pakaian adat. Ini bukan penghormatan tapi pelecehan nilai-nilai hidup bangsa West Papua.

Sesungguhnya ini lebih pada misi politik pemerintah Indonesia. Karena pemerintahkan sudah merumuskan untuk penyelesaian konflik antara bangsa Indonesia dan West Papua dengan beberapa pendekatan.

1. Pendekatan Budaya

Penyelesaian masalah bangsa West Papua bukan dengan memakai baju adat bangsa West Papua. Itu cara & pendekatan yang menghina dan melecehkan.

Pendekatan budaya adalah (a) mengajarkan bahasa asli bangsa West Papua di sekolah TK-PT. (b) mengajarkan sejarah & pahlawan bangsa West Papua di sekolah TK-PT. (c) merekonstruksi kembali semua nilai-nilai yang dihancurkan di West Papua. Artinya membongkar yang salah dan mengembalikan nilai-nilai budaya keluhuran yang sudah dihilangkan. Identitas bangsa West Papua harus dikembalikan.

Baca Juga:  23 Tahun Otsus, Orang Asli Papua Termarginalkan

2. Pendekatan infrastruktur

Pendekatan lain adalah pembangunan jalan dan jembatan sebagai solusi substansi masalah West Papua. Proyek infrastruktur di West Papua dilaksanakan oleh militer bukan pemerintahan sipil. Ini juga bukan penyelesaian akar masalah West Papua.

3. Pendekatan Kesejahteraan

Pendekatan ini juga tidak jelas karena dalam waktu yang sama bangsa West Papua menjadi orang-orang terpinggir di tanah leluhur mereka. Generasi bangsa West Papua banyak yang mati karena pelayanan kesehatan yang sangat dan dalam kemiskinan.

Seluruh roda ekonomi dikendalikan para migran Indonesia. Tanah rakyat dirampas atas nama pembangunan. Hutan sagu ditebang dan dihilangkan dan banyak hal yang menyebabkn bangsa West Papua tidak berdaya.

Baca Juga:  Adakah Ruang Ekonomi Rakyat Dalam Keputusan Politik?

4. Pendekatan kekerasan

Harga dan nilai rakyat dan bangsa West Papua sama dengan harga hewan. Setiap hari, minggu, bulan dan tahun rakyat dan bgs West Papua ditembak mati dengan menggunakan alat negara.

Ini bagian dari misi pemerintah Indonesia dalam proses pemusnahan etnis bangsa West Papua.

Pendekatan ini tidak relevan untk penyelesaian persoalan mendasar bangsa West Papua yang meliputi: status politik dalam wilayah Indonesia ( Perjanjian New York 15/08/1962; pepera 1969; gagalnya otsus 2001); pelanggaran berat ham selama 54 tahun dan juga pemusnahan etnis bangsa West Papua.

Apakah dengan memakai pakaian adat bangsa West Papua, pemerintah RI menyekesaikan masalah bangsa West Papua? Solusi relevan konflik bangsa Indonesia & West Papua adalah duduk berunding antara antara pemerintah RI-ULWMP. Selamat membaca.

)* Penulis adalah President/Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua

Artikel sebelumnyaWest Papua: Bangsa yang Sedang Diperbudak Firaun Modern Indonesia
Artikel berikutnyaBiarkan Rakyat dan Bangsa West Papua Berdiri Sendiri di Tanah Leluhurnya