Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Malang Meninggal

0
3573

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang, Wilson Yopi Nawipa telah menghembuskan napas terakhirnya (meninggal), Selasa 4 September 2017 lalu di rumah orang tuanya, di kampung Kogekotu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua.

Orang tua kandung Wilson, Yesaya Nawipa mengaku Wilson meninggal karena sakit. Namun penyakit yang menimpah anaknya itu masih menjadi misteri bagi keluarganya.

“Dia pertama berobat di Malang tapi dokter bilang tidak ada penyakit. Jadi kami bawa ke Papua, pertama berobat di Timika, juga dokter bilang tidak ada penyakit, lalu ke Nabire dan terakhir berobat di RSUD Madi, Paniai juga dokter bilag tidak ada penyakit. Jadi sampai ia meninggal kami tidak tahu dia sakit apa,” ungkap Yesaya kepada suarapapua.com di rumahnya, Kogekotu, Kamis (7/9/2017).

Dikatakan, karena sakit yang alm. Wilson alami tidak terdeteksi terus maka keluarga memilih untuk pulangkan dan rawat di rumah. Setelah seminggu dirawat di rumah lalu pada 4 September lalu ia menghembuskan napas terakhirnya.

“Kami sudah kubur dia kemarin, Rabu (6/9), sekitar jam 3 sore di samping rumah,”ujarnya.

ads

Ia mengaku, kepergiaan Wilson meninggalkan duka terdalam bagi setiap orang yang sayang dia, terutama dirinya sebagai orang tua kandung.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Namun, sebagai orang tua menerima kepergian alm. Wilson dengan besar hati. Pasalnya, selama ia hidup, ia banyak menghabiskan waktu untuk pikir dan kerja untuk banyak orang.

“Memang sedih sekali. Sedihnya dia masih muda. Tapi kepergian dia bagi saya dan semua keluarga sangat berarti dan berharga. Karena kami tahu dia mati gara-gara bicara papua merdeka,” kata Bapak Yesaya.

Bapak kandung alm. Wilson menceritakan kisah Wilson ketika terpilih menjadi ketua AMP Komite Kota Malang.

“Waktu itu dia bel dan bilang, bapak saya sudah terpilih jadi ketua AMP kota Malang. Organisasi ini bicara tentang perjuangan papua merdeka. Setelah dengar itu, saya pesan ke dia, tidak apa-apa yang penting serius dan tidak boleh ambil uang dari NKRI dan harus jaga kepercayaan dari teman-teman seperjuangan. Sekali lagi anak jangan menoleh kebelakang ya,” katanya mengingat pesan yang pernah ia sampaikan ada anaknya ketika itu.

Pernah juga Wilson ditahan di tahanan Polda Malang. Setelah keluar, dia dipanggil seorang Dosen dari kampusnya dan bertanya tentang apa itu AMP, tujuan perjuangan AMP apa dan seterusnya.

“Wilson bilang di situ, bukan dosennya saja, ada BIN, TNI yang pakai baju biasa. Dia diminta tanda tangan untuk tidak lagi bicara papua merdeka dan dijanjikan semua biaya mulai dari S2, S3 akan dibiayai. Terus akan disiapkan SK PNS juga, tapi waktu itu Wilson bilang dia tolak semuanya karena dia ingat nasehat saya,” ucap Bapak Nawipa.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Kronologi Kematian Wilson 

Sakit awalnya dari kota Malang. Di sana dia diperiksa sebanyak tiga kali, di salah satu Rumah Sakit. Tapi menurut pemeriksaan pihak Rumah Sakit, penyakit yang derita tidak ada (tidak ditemukan).

Akhirnya dia dipulangkan ke Papua lewat Timika. Di Timika dia diperiksa dan dirawat di rumah sakit selama seminggu. Kemudian di RSUD Siriwini Nabire selama dua minggu, dan terakhir di RSUD Madi Pania, satu minggu. Dari semua hasil pemeriksaannya sama, yakni tidak ada penyakit.

Karena sakit tak kunjung membaik alias semakin parah, keluarganya memutuskan membawa pulang Wilson ke rumahnya. Dan tepat tanggal 4 September, pukul 17.30 waktu papua, dia menghembuskan napas terakhir. Sehingga keluarganya menduga kematian Wilson, ada pihak-pihak tertentu yang bermain menghabisi nyawanya.

“Kami heran, masa berkali-kali diperiksa, semua dokter di tiap rumah sakit bilang tidak ada penyakit, ini kan tidak masuk akal.  Jadi ini jelas pasti ada pihak seberang yang tidak senang bikin dia mati. Tidak tahu, mungkin lewat makanan kah, minuman kah atau lewat cara lain. Itu kesimpulan kami sekeluarga,” ucap bapak kandung Wilson.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Riwayat Hidup Wilson

Wilson Yopi Nawipa lahir di kampung Kogekutu pada tanggal 20 Juli 1993. Wilson memulai pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri I Enarotali(1998-2006). SMP YPPGI Wissel Meren Paniai (2006-2009). SMA Yapis Nabire, dan selesai tahun 2012. 2012- ia meninggal, kuliah di Malang, Jawa Timur.

Wilson adalah salah satu pemuda papua yang hebat dan berani memperjuangkan hak hidup orang Papua Barat yang dilanggar oleh kolonial Indonesia. Meskipun banyak halang dan perlawanan dari TNI/Polri. Bahkan beberapa kali dia diancam dalam kampus, namun tidak pernah sedikit pun gentar dan takut dari jalan perjuangan yang telah dipilihnya.

Keterlibatan dia dalam perjuangan papua merdeka sudah dia ikuti dari paniai sebelum melanjutkan pendidikan dengan organisasi KNPB.

Menjadi ketua AMP KK Malang juga adalah bukti keberanian dan kecintaannya terhadap rakyat bangsa papua barat yang kemudian dengan nekat dia perjuangkan sampai akhir hidupnya.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIdentifikasi Enam Suku Wilayah Adat Nabire, DPMK Papua Gelar Diskusi Kelompok Terarah
Artikel berikutnyaPLN Hadirkan SPLU di Tugu Lingkaran Brawijaya Merauke