Dialog Sektoral: Adakah Manfaatnya Bagi Papua?

0
3514

Oleh: Neles Tebay)*

Dialog sektoral telah menjadi satu topik yang hangat dibicarakan oleh berbagai pihak, baik di tanah Papua maupun di Jakarta. Ada pendapat yang menyatakan penolakan terhadap dialog sektoral. Ada juga pendapat yang mendukung dialog sektoral. Tulisan ini mengelaborasi manfaat dialog sektoral bagi kemajuan dan perkembangan orang Papua. Pertanyaannya: Apa manfaat dari dialog sektoral bagi Papua?

Gagasan dialog sektoral diangkat karena ada minimal lima manfaat bagi Papua. Pertama, dialog sektoral memungkinkan keterlibatan dan partisipasi orang Papua dalam membahas rancangan dan pelaksanaan pembangunan di daerahnya. Orang Papua hadir sebagai peserta dialog sektoral. Selama ini mereka seakan menjadi penonton terhadap pembangunan yang dilaksanakan di daerahnya karena kurang dilibatkan dalam pembahasan rancangan pembangunan. Kini, melalui media dialog sektoral, mereka dapat terlibat secara penuh dan berpartisipasi secara aktif dalam pembahasan tentang rancangan pembambangun di daerahnya. Mereka dapat menyampaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya, kebutuhan-kebutuhannya, dan harapan-harapannya. Mereka juga dapat menyampaikan keberatannya terhadap rancangan program pembangunan yang diajukan baik oleh Pemerintah Daerah maupun oleh Pemerintah Pusat apabila tidak menjawab masalah dan kebutuhannya. Mereka tidak lagi sekedar menerima rancangan pembangunan yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah dan Pusat. Mereka kini, melalui dialog sektoral, memberikan masukan dalam rangka membuat rancangan pembangunan yang cocok dengan kondisi, masalah, dan kebutuhan di daerahnya. Kehadiran dan partisipasi mereka dalam dialog sektoral turut mempengaruhi program pembangunan yang akan dilaksanakan di daerahnya.

Baca Juga:  23 Tahun Otsus, Orang Asli Papua Termarginalkan

Karena mereka terlibat dalam pembahasan rancangan pembangunan, maka rakyat Papua mengetahui program pembangunan yang akan dilaksanakan di daerahnya. Mereka memahami tujuan dan target yang hendak dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan. Pemahaman ini memudahkan mereka untuk berpartisipasi dalam melaksanakan progam pembangunan. Mereka mengetahui peran dan tugasnya untuk menyukseskan program pembangunan. Karena memahami rancangan program pembangunan, mereka juga dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan di daerahnya. Dialog sektoral memungkinkan orang Papua terlibat secara aktif dan penuh dalam merancang, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan di daerahnya.

Kedua, dialog sektoral memberikan manfaat bagi Pemerintah Daerah. Banyak pegawai kabupaten di tanah Papua yang kurang mengunjungi kampung-kampung, terutama yang terletak di daerah-daerah yang terisolir dan terpencil. Maka melalui dialog sektoral, para pegawai kabupaten yang mewakili Pemerintah Daerah dapat mendengarkan langsung dari orang Papua yang hidup di kampung-kampung. Dengan mengetahui masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan orang Papua yang hadir dalam dialog sektoral, Pemerintah Daerah dapat membuat rancangan pembangunan di kabupaten/kotanya. Dengan ini, program pembangunan yang dibuat Pemerintah Daerah sungguh menjawab masalah dan kebutuhan rakyat di kampung-kampung. Tentu, Pemerintah Daerah mempunyai perspektif yang lebih luas sehingga dapat memberikan penjelasan kepada rakyat Papua yang hadir dalam dialog sektoral tentang sejumlah program yang merupakan inisiatif Pemerintah untuk menjawab kebutuhan rakyat dan demi kemajuan dan perkembangan rakyat.

ads
Baca Juga:  Hilirisasi Industri di Indonesia: Untung atau Buntung bagi Papua?

Ketiga, dialog sektoral memungkinkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga dapat bertemu dengan Pemerintah Daerah dan orang Papua dari kampung. Dalam dialog sektoral, Pemerintah Pusat dapat mendengarkan bukan hanya dari Pemerintah Daerah, melainkan juga dari rakyat Papua. Dengan mendengarkan langsung dari orang Papua, Pemerintah Pusat dapat memahami masalah-masalah dan kebutuhan mereka. Pemerintah Pusat juga dapat mendengarkan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Dengan memahami semuanya ini, Pemerintah Pusat dapat merancang program pembangunan yang akan dilaksanakannya di daerah yang dihuni oleh orang Papua. Program-program tersebut diharapkan dapat menjawab masalah-masalah dan memenuhi kebutuhan orang Papua di kampung-kampung.

Keempat, dialog sektoral memungkinkan keterlibatan pemangku kepentingan yang lain, selain Pemerintah Pusat dan Daerah. Biasanya, Pemerintah Pusat dan Daerah yang sibuk membuat rancangan pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah. Pemangku kepentingan yang lain seperti lembaga keagamaaan, lembaga adat, pihak swasta, jarang dilibatkan. Sehingga pembangunan menjadi monopoli Pemerintah.

Semua pemangku kepentingan diundang hadir sebagai peserta dalam dialog sektoral. Sehingga Pemerintah dapat mendengarkan masukan dari pemangku kepentingan yang lain. Input dari mereka dapat membantu Pemerintah dalam merancang pembangunan di daerah.

Dalam dialog sektoral, dibahas juga peran dari masing-masing pemangku kepentingan. sehingga setiap pihak mengetahui peranannya dan peranan lembaga lain. Dengan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan bersama dalam dialog sektoral, pelaksanaan pembangunan di tanah Papua tidak lagi menjadi monopoli Pemerintah melainkan tanggungjawab bersama dari semua pemangku kepentingan.

Baca Juga:  Freeport dan Fakta Kejahatan Kemanusiaan Suku Amungme dan Suku Mimikawee (Bagian 3)

Kelima, dialog sektoral dapat mempercepat kemajuan orang Papua. Dalam dialog sektoral yang dihadiri oleh semua pemangku kepentingan, para peserta dialog dapat membagi peran dan tugas bagi setiap pemangku kepentingan. Mereka dapat menetapkan apa yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/kota, pihak swasta, para ahli, lembaga keagamaan, dan lembaga adat. Pembagian tugas yang jelas di antara para pemangku kepentingan mencegah terjadinya tumpang tindih antara lembaga-lembaga Pemerintah dan mencegah terjadinya kekosongan. Dengan melaksanakan tugasnya, setiap pihak memberikan kontribusinya dalam pembangunan sehingga dapat mempercepat kemajuan dan perkembangan orang Papua.

Mengingat manfaatnya yang besar, dialog sektoral dapat menjadi mekanisme yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam membuat rancangan pembangunan di tanah Papua. Mekanisme dialog sektoral memungkinkan program pembangunan disusun dan ditetapkan bersama oleh semua pemangku kepentingan dan menjawab masalah dan kebutuhan orang Papua. Hal ini, pada gilirannya, akan mempercepat kemajuan dan perkembangan orang Papua.

Artikel ini sudah dipublikasikan di SKH Cepos Edisi 23 september 2017.

)* Neles Tebay adalah dosen pada Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur Abepura.

Artikel sebelumnyaHarga Garam di Paniai Terus Alami Kenaikan
Artikel berikutnyaSeorang Pendeta Ditemukan Tak Bernyawa di Nabire