Enam Anggota TNI Datangi Rumah Wartawan Suara Papua di Paniai

0
2488

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Enam orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Selasa 17 Oktober lalu mendatangi rumah wartawan Suara Papua di Enarotali, Paniai. Kedatangan aparat tersebut dengan alasan ada anak aibon lari ke kediaman wartawan Suara Papua.

Wartawan Suara Papua, Stevanus Yogi melaporkan, pada Selasa (17/10/2017) pukul 12 siang waktu setempat, enam anggota TNI berpakaian preman dengan senjata lengkap mendatangi kediamannya di Enarotali, Papua.

Yogi menceritakan, setelah ke enam anggota TNI itu tiba di kediamannya, tanpa bertanya tiga anggota TNI langsung masuk ke rumah dan memeriksa setiap ruangan. Sementara tiga anggota lainnya tetap berada di luar sambil memeriksa halaman.

“Mereka (anggota TNI) berjumlah enam orang. Mereka datang dari arah pasar Iyaipugi. Mereka datang, tidak tanya lalu langsung masuk ke rumah periksa isi rumah. Saya tidak bicara apa-apa karena kaget dan bingung,” ungkpanya kepada suarapapua.com dari Enarotali, Paniai, Papua.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Setelah selesi memeriksa isi rumah bagian dalam dan halaman, saat pergi tinggalkan rumah, kata Yogi, salah satu dari enam orang anggota TNI itu mengatakan mereka memeriksa rumahnya karena ada pencuri yang lari ke situ (kediaman wartawan Suara Papua).

ads

“Mereka periksa sekitar dalam rumah sekitar 2 menit lalu pergi. Waktu mereka pergi salah satu dari mereka bilang, kami periksa bapa punya rumah karena ada anak aibon curi laptop dan uang lari kea rah sini,” ujarnya meniru ucapan salah satu anggota TNI.

Stevanus mengaku takut dan merasa terintimidasi karena kedatangan aparat itu tiba-tiba dan setelah tiba langsung masuk ke rumah dan memeriksa seluruh isi rumah.

“Saya lihat ada tiga orang bawa senjata. Tiga orang lagi bawa pisau sangkur. Mereka tidak sentuh saya. Tetapi dari tingkah dan tatapan mata mereka sangat mengganggu dan saya merasa terintimidasi.

Baca Juga:  MRP dan DPRP Fraksi Otsus se-Tanah Papua Minta Jokowi Terbitkan Perppu Hak Politik OAP

Kata Yogi, kedatangan keenam anggota TNI itu sangat mencurigakan. Karena yang didatangi hanya kediamannya saja.

“Saya merasa harga tidak dihargai. Karena mereka tidak meminta izin lebih dulu sebagai pemilik rumah. Saya juga heran dan curiga karena yang mereka datangi dan periksa rumah saya saja. Rumah warga lain tidak,” jelasnya.

Menurut dia, kedatangan enam anggota TNI itu tidak lain tidak bukan tujuannya untuk teror dirinya. Sebab, kata Yogi, hanya dirinya yang bekerja secara terang-terang sebagai wartawan di Enarotali.

“Saya tidak akan takut pada siapa pun. Saya akan tetap semangat bekerja sebagai pekerja media. Sebab sudah saatnya orang Papua menulis dan mewartakan apa yang orang Papua lihat, alami dan rasakan,” pungkas Yogi.

Menanggapi hal itu, Arnold Belau, Pimpinan Redaksi Suara Papua, mengaku sudah terima laporan dari wartawannya. Terkait hal itu, kata Belau, kedatangan anggota TNI ke kediaman wartawan Suara Papua di Paniai adalah bentuk intimidasi dan teror kepada wartawan.

Baca Juga:  Soal Pembentukan Koops Habema, Usman: Pemerintah Perlu Konsisten Pada Ucapan dan Pilihan Kebijakan

“Kedatangan aparat ke rumah dengan alasan ada pencuri datang adalah teror dan intimidasi. Karena, tanpa bertanya aparat langsung memeriksa seluruh isi rumah tanpa izin dan bertanya ke pemilik rumah. Lalu mereka hanya periksa di satu rumah itu saja sedangkan rumah lain tidak. Ini ada apa?” kata Belau mempertanyakan.

Belau mengatakan, tindakan yang dilakukan aparat itu tidak dilakukan saat wartawannya melaksanakan liputan. tapi, kata Belau, tindakan aparat itu tetap saja dianggap sebagai bentuk teror.

“Bagaimana pun, tindakan yang dilakukan aparat itu bentuk teror. Dan saya menduga (kedatangan aparat) ada kaitannya dengan berita yang diturunkan Suara Papua terkait dengan kasus Paniai tidak lama ini,” katanya.

REDAKSI

Artikel sebelumnyaKPUD Paniai: PPD dan PPS akan Diseleksi Ketat
Artikel berikutnyaTim Kementerian Beri Janji Dua Minggu untuk Maybrat