Pemerintah Diharapkan Konsisten Tempatkan Petugas Kesehatan di Koroway

0
2196

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Komunitas Peduli Kemanusiaan di Daerah Terpencil Papua (Kopkedat) menyayangkan tenaga kontrak dari daerah Kabupaten Yahukimo yang mulai kembali ke kota lantaran kontraknya habis.

“Tidak ada gunanya kalo hanya pulang balik dengan tujuan perjalanan dinas, tapi harus melihat tindakan seperti Tim kaki telanjang dari propinsi,” kata Yesaya Pahabol, Bendahara Kopkedat kepada suarapapua.com di Dekai, Yahukimo Papua, Senin (20/11/2017).

Menurutnya, jika datang dengan tujuan untuk melayani, mestinya tinggal dalam jangka waktu lama dan harus tinggal dengan masyarakat yang selama ini membutuhkan pelayanan.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Mereka hanya tinggal beberapa hari dan juga tidak tinggal dengan masyarakat Koroway, tetapi tinggal di Seredala dan Burukmakot. Memang untuk melayani kesehatan di Korowai membutuhkan kesetiaan dan keseriusan.”

Dengan demikian pihaknya berharap supaya Pemerintah Daerah menyiapkan tenaga yang bisa menetap lama dan mau tinggal dengan warga masyarakat. Melayani dengan hati dan penuh kesabaran.

ads

“Jika yang punya NIP atau PNS tidak mau, kasih kesempatan kepada orang lain untuk melayani,” ucapnya.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

“Hidup tidak ada artinya jika suatu kenangan yang kita buat saat orang disamping kita belum hidup setara dengan kita, maka kami mulai sekolahkan anak-anak asli, supaya 8-10 tahun kedepan mereka membangun daerahnya dengan pendidikan dan kesehatan,” katanya.

Ia menyayangkan karena berdasarkan pantauan pihaknya, ada banyak rumah dinas yang dibangun pemerintah, tetapi tidak ada yang menempati rumah-rumah dinas itu. Padahal katanya, banyak pegawai yang telah diberi surat tugas untuk melayani di tempat-tempat ini.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

Maus Hiluka, Sekretaris Dinas Kesehatan mengatakan, ke depan pihaknya akan mengecek keberadaan para kepala Pustu di Distrik Koroway, karena berdasarkan laporan warga banyak dari mereka yang tidak menjalankan tugas di tempat.

“Jadi kami akan evaluasi. Saya ada dengar juga kalau masyarakat setempat minta untuk kepala Pustu harus penatua jemaat dari gereja. Itu baik tetapi karena saya tidak bisa ambil keputusan, sehingga saya akan sampaikan ke kepala dinas,” tutur Hiluka.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaMenghormati TPN-PB!
Artikel berikutnyaMahasiswa Tolikara di Jayapura Gelar Pertandingan Volley Ball