JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Profesor Doktor Din Syamsuddin hari ini, Rabu (29/11/2017) mengunjungi Kantor Sinode GKI di Tanah Papua guna melaksanakan dialog sesuai tugas yang diamanatkan Presiden Jokowi baru-baru ini sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP), Mrg.Leo Laba Ladjar, Pendeta Lipiyus Biniluk, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt.Andrikus Mofu dan sejumlah pendeta di Tanah Papua.
Prof.Dr.Din Syamsuddin dalam arahan awal mengatakan, kunjungan pihaknya ke Papua dalam rangka bersilaturhami antara pimpinan umat Kristiani di Tanah Papua, tetapi juga menjalankan tugas dan amanat yang diamanatkan Presiden untuk berdialog dan kerjasama antara agama dan beradaban.
“Keputusan Presiden kami dimandati tiga hal, pertama pemgembangakan kerukunan antara umat beragama, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kedua, mengembangkan mempromosikan ke luar negeri kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan ketiga mengembangkan wawasan Islam Wasathiyah, jalan tengah moderat terutama ke luar negeri khususnya karena ada permintaan banyak pihak,” ucap Prof.Syamsuddin di aula Kantor Sinode GKI di Tanah Papua.
Ia mengatakan, ada banyak persoalan keagamaan di Indonesia yang memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi ia berharap dengan berdialog seperti ini setidaknya bisa menemukan cara dan bisa ditindaklanjuti dalam pertemuan nasional.
Pada bulan Februasi tahun depan ia mengatakan direncanakan untuk melakukan pertemuan nasional guna membahas soal-soal ini, namun semua perwakilan dihadirkan, termasuk kelompok radikal yang ada di Indonesia supaya mereka juga bisa menyampaikan apa yang menjadi buah pikiran mereka.
“Selain itu, saya berpesan jika ada persoalan umat islam, jangan mengeneralisasi, sama hal juga kepada umat kristiani.”
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt.Andrikus Mofu mengapresiasi kunjungan staf khusus Presiden ini. Ia berharap yang telah diperbincangkan menjadi penting untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi tetapi juga nantinya ditindak lanjuti dalam pertemua nasional tahun depan.
Pewarta: Elisa Sekenyap
