OMK se-Nabire Ramaikan Berbagai Perlombaan Jelang Misa Raya

0
11510

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Orang Muda Katolik (OMK) seNabire, dari Paroki Kristus Sahabat Kita, Paroki Kristus Raja, dan Paroki Santo Yosep, akan adakan perayaan misa raya, 5 Februari 2018.

Untuk memeriahkan mira raya OMK itu, OMK Paroki Santo Yosep sebagai tuan rumah tahun ini, mengadakan berbagai perlombaan dan pertandingan yang diikuti OMK dari tiga paroki.

Ketua panitia perlombaan dan misa raya, Yulianus Boma menjelaskan tujuan diadakannya berbagai perlombaan dan pertandingan yang diikuti OMK dari tiga paroki yakni bagian dari usaha untuk mendapat dana.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Tujuan dari lomba ini adalah untuk mengumpulkan dana agar nantinya dapat menyukseskan misa raya,” kata Boma kepada suarapapua.com kemarin di kampung Bumi Raya, Nabire Barat.

Ia kemudian menyebutkan beberapa jenis pertandingan yang dibuat antara lain, tenis meja, takrauw, voly putra, voly putri, dan catur.

ads

Tidak hanya itu. Menurut Boma, ada pula beberapa perlombaan yang juga diikuti OMK dari tiga paroki. Yakni lomba koor, baca kitab suci, dan lomba Mazmur.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Dalam pertandingan dan perlombaan ini menurutnya, melibatkan kring dan stasi yang ada di tiga paroki itu.

Boma menambahkan, perayaan misa raya tersebut dalam rangka memperingati masuknya Injil di Tanah Papua pada tanggal 5 Februari di Manokwari.

Koordinator seksi pertandingan, Fransiskus Tatogo menegaskan, sesuai keputusan, dalam pertandingan bola voly putri dan putra menggunakan sistem gugur.

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

“Bagi tim yang terlambat datang, akan dinyatakan kalah WO,” tegasnya.

Lanjut Tatogo, rangkaian kegiatan tersebut akan berakhir 2 Februari mendatang.

Misa raya biasanya diadakan setiap tahun. Tahun ini OMK Paroki Santo Yosep mendapat giliran sebagai tuan rumah.

Pewarta: Michael Bobii
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPertumbuhan Penduduk OAP Sangat Lamban
Artikel berikutnyaHarapan dan Tantangan Pembangunan di Dogiyai: Menggali Potensi yang Terbengkalai (Bagian 3)