Operator Liga 1 Belum Tebus Utang, Persipura Ancam Mundur

0
2305

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Lantaran hingga kini belum mendapat hak subsidi pada musim 2017 dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 Indonesia, Persipura Jayapura menyatakan sikap tegas tidak akan berlaga di musim 2018.

Penegasan tersebut sebagaimana diungkapkan Benhur Tomi Mano usai doa syukuran dalam rangka pelepasan tim Mutiara Hitam menuju Surabaya, provinsi Jawa Timur, Senin (5/3/2018) malam di Restoran B-One, Kota Jayapura.

“Dengan tegas kami menolak kalau diputar kompetisi Liga 1 tahun 2018 dan belum diselesaikan semua utang-utang, Persipura tidak akan main,” ujar ketua umum Persipura Jayapura.

Syukuran diadakan setelah manajemen bersama para pemain kembali dari Timika usai tandatangan nota kesepahaman dengan sponsor PT. Freeport Indonesia dan coaching clinic kepada anak-anak Mimika, akhir pekan kemarin. Tim selanjutnya akan menjalani pemusatan latihan di kota Batu, Malang. Selain training center, di sana akan digelar beberapa laga uji coba dengan tim kontestan Liga 1.

Mano akui saat ini tim kesebelasan yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura ini sudah siap untuk melakukan TC di luar Papua, tepatnya di Surabaya.

ads

Menjalani latihan terpusat bagi Persipura sudah merupakan satu kewajiban bagi klub profesional di liga domestik. Ini juga sebagai persiapan jelang digulirkannya kompetisi sekaligus menanti janji PSSI dan PT. LIB yang sudah lama belum ditebus.

Tetapi, menurut Mano, sikap tegas pihak manajemen tidak main-main. Ancam mundur dari keikutsertaan di kompetisi Liga 1, bukan gertak belaka. Bukan pula sekadar bicara.

Baca Juga:  PSBS Siap Menuju Liga 1 Usai Ambil Satu Poin di Aceh
Pelatih baru Mutiara Hitam, Peter Butler, bersama Benhur Tomi Mano. (IST – SP)

Pasalnya, tim yang kini dilatih Peter Butler ini sudah buktikan komitmennya dengan tidak ikut berlaga di turnamen pra kompetisi yakni Piala Presiden beberapa waktu lalu.

“Persipura tetap komitmen pada pendirian. Kita sudah buktikan pada waktu Piala Presiden, itu sudah komitmen kami,” ujarnya.

Meski nama Persipura dimasukan dalam salah satu grup atas inisiatif ketua PSSI, Persipura tetap tidak berpartisipasi. Hal ini karena belum PT LIB belum tuntaskan utang, juga mengingat minimnya dana akibat belum ada respon dari pihak sponsor.

Lanjut Mano, Persipura baru bisa ikut kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini setelah pihak operator Liga 1 lunasi semua utang yang belum diberikan ke Persipura, juga termasuk klub lainnya.

“Ya, kalau sampai sekarang tidak dibayar dan tetap dipaksakan Liga 1 bergulir, maka konsekuensinya kita memilih mundur. Tidak ikut berkompetisi,” tegas walikota Jayapura ini.

Kesalahan pengurus PSSI maupun PT. LIB terkait tanggungjawabnya kepada klub peserta Liga 1 diprediksi akan berdampak buruk pada iklim persepakbolaan domestik. Oleh karena itu, diharapkan harus taat kepada regulasi yang berlaku. Dalam hal ini utang ke klub harus dilunaskan.

“Total utang Persipura yang belum dilunasi oleh PT LIB adalah sebesar Rp2,8 Miliar. Jadi, lunasi itu dulu barulah bisa berkompetisi. Soal ini kami bersikap tegas,” ujar Mano.

Baca Juga:  PFA Cetak Sejarah Gemilang di Selangor Open Malaysia dan Piala Barati 2024
Boaz Solossa Dkk siap bertanding malam ini (Foto: Tempo.co/Cunding Levi)

Tim kebanggaan masyarakat Papua ini dalam mengarungi kompetisi tahun 2018 butuh dana cukup besar, total Rp35 Miliar. Persipura sejauh ini telah mendapat sponsorship dari dua perusahaan di Papua. Suntikan dana segar dari PT. Bank Papua sebesar Rp8,5 Miliar dan Rp9 Miliar dari PT. Freeport Indonesia.

Langgar Aturan

Persoalan subsidi yang kian tak kunjung tiba, dianggap sudah menyalahi aturan. Bahkan, banyak kali dijanjikan PT. LIB akan dibayarkan, tak pernah ditepati.

Ketidakpastian itu mengundang kekecewaan pihak manajemen Persipura, termasuk sekretaris umum Rocky Bebena yang selalu pertanyakan ke PT. LIB dan PSSI pusat terkait subsidi atau kontribusi dari operator kompetisi kepada setiap klub peserta Liga 1 tahun 2017 lalu.

“Dari lalu dorang tinggal janji-janji saja. Kapan itu akan dituntaskan? Kami sudah lama tunggu-tunggu, bosan sekali,” ujar Rocky, pekan kemarin.

PSSI kabarnya akan memulai Liga 1 2018 setelah soal uang subsidi ke klub dibayarkan oleh operator kompetisi. Tetapi juga sebelum kompetisi dimulai, klub minta agar segera digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai tempat untuk bicarakan berbagai hal termasuk soal subsidi agar kejadian sama tidak teruang di tahun ini.

“Soal peraturan, kami selalu patuh. Justru operator yang tidak patuh. Malah langgar aturan lagi. Ini kan lucu. Jadi, segera lunaskan dulu subsidi dari pihak operator sebelum kompetisi taun 2018 dimulai,” tegasnya.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2
Siap raih poin penuh di laga sore ini. (Dok. LIB)

Manajemen Persipura juga minta RUPS segera digelar sebelum kick off kompetisi Liga 1 tahun 2018.

“Sangat tidak logis jika beralasan sponsor belum membayar kepada operator liga. Sebab, klub tidak punya urusan dengan sponsor. Klub tidak punya urusan dengan alasan dari PT LIB bahwa sponsor belum bayar. Jelas, kita tidak punya urusan dengan pihak sponsor. Urusan klub hanya dengan operator kompetisi,” ungkap Rocky.

Mantan wartawan Cepos dan Bintang Papua ini menganggap tidak logis jika sponsor dilibatkan dalam tunggakan subsidi klub pada musim 2017 lalu.

Khusus PSSI, menurut dia, memang patut diapresiasi karena sudah memastikan bahwa Liga 1 2018 tidak akan digulirkan selama persoalan subsidi yang menjadi hak klub belum dilunasi PT LIB.

“Persipura tidak ikut Piala Presiden kemarin, karena kami belum terima subsidi. Jadi, itu bentuk ketidakpuasan Persipura kepada PT. LIB selaku operator kompetisi,” jelasnya.

Bebena berpendapat, jika persoalan demikian tidak mampu ditangani, bisa berdampak pada perkembangan sepakbola nasional. Untuk itu, PSSI dan PT. LIB diminta segera benahi kinerjanya demi menciptakan model kompetisi profesional yang lebih baik.

“Pihak operator harus banyak dibenahi. Kita lebih nyaman ikut kompetsi AFC karena dari sisi regulasi sangat jelas, setiap pertandingan subsidi diselesaikan tepat waktu. Kami berharap supaya jangan lagi kerja amatiran,” tandas Rocky.

 

Pewarta: CR-4/SP
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBEM UI ke Asmat Bantu Tim Medis ACT
Artikel berikutnyaBupati Yahukimo Akui Tak Ada Tenaga Medis di Pustu Samenage