Pengukuhan Pengurus FGM, Soedarmo: 24 Orang Papua Tidak Tahu Lagu Indonesia Raya

0
3335

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu melantik dan mengukuhkan pengurus pusat Forum Generasi Muda (FGM) Gereja GKI di Tanah Papua di aula Kantor Sinode GKI di Tanah Papua, Argapura, Kota Jayapura, Jumat (23/3/2018).

Andrikus usai melantik dan mengukuhkan pengurus FGM GKI di Tanah Papua, mengatakan, FGM GKI periode 2018-2020 dibentuk bukan untuk memisahkan badan formal yang ada dalam gereja ini, yaitu Persekutuan Anggota Muda (PAM), tetapi FGM lebih pada menghimpun generasi muda sesuai kapasitas dan spesifikasi serta talenta yang ada, sehingga mendukung tugas-tugas pelayanan gereja secara internal dan nasional.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

“Sehingga saya percaya bahwa FGM akan menjadi satu wadah gereja GKI di Tanah Papua dan melihat serta ikut berkiprah membangun tugas-tugas gereja maupun tugas-tugas nasional,” tutur Mofu.

Ia berharap kepada FGM untuk tidak tinggal diam, tetapi sudah bisa memulai bekerja dengan menghimpun generasi muda yang ada di PAM tingkat klasis hingga jemaat-jemaat se-GKI di Tanah Papua.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Dikatakan, FGM sendiri terhimpun dari wilayah GKI di Provinsi Papua hingga Papua Barat dan FGM akan berkantor pusat di Kantor Sinode GKI di Tanah Papua.

ads

Pjs. Gubernur Papua, Soedarmo memberi apresiasi kepada GKI di Tanah Papua yang telah membentuk FGM, karena menurutnya, generasi muda adalah agen perubahan yang luar biasa yang akan merubah daerah ini dengan kemampuan yang ada.

“Tidak salah generasi muda GKI dilantik karena telah menghafal lagu Indonesia Raya. Tetapi hasil survei saya, 24 orang dari 100 orang Papua tidak tahu judul lagu Indonesia Raya. Kemudian 53 persen tidak tahu isi dari lagu Indonesia Raya. Judulnya saja tidak tahu, apalagi isinya,” tutur Soedarmo.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

Kata dia, kedepan lagu kebangsaan ini harus dipertahankan karena syair dan kata-katanya itu luar biasa. “Karena disitu bagaimana kita membangun dan melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tukasnya.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaGereja Boleh Jalankan Kolekte bagi Korban Gempa Bumi di PNG
Artikel berikutnyaJalan-jalan ke Yogyakarta? Bikin Liburanmu Tambah Nyaman dengan Menginap di Edu Hostel