Besok Pemda Yahukimo dan Tokoh Perang Suku Akan Lakukan Perdamaian

0
4221

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Perang antar warga Husage dan Siep di Distrik Mugi dan Distrik Werima, Kabupaten Yahukimo yang dikabarkan berlangsung cukup lama, akan difasilitasi pemerintah daerah untuk segera berdamai.

Prosesi perdamaian akan dilakukan langsung di tempat perang, besok, hari Selasa (22/5/2018).

Hal ini diungkapkan Herens Lokon, tim advokasi dan mediasi perdamaian, yang sejak lama berupaya menghendaki segera berakhirnya perang suku pertama, kedua dan ketiga antara suku Siep dan suku Husage di Kabupaten Yahukimo.

“Besok tanggal 22 Mei Pemkab Yahukimo dan tokoh perang dari kedua suku bersama semua warga akan melakukan perdamaian supaya hidup nyaman, aman dan tidak ada rasa takut lagi,” jelasnya saat diwawancarai di Ruko Dekai, Senin (21/5/2018) pagi.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

Herens mengaku terus berkoordinasi dengan Bupati Abock Busup agar ada upaya mengakhiri perang yang sudah membawa dampak fatal di tengah masyarakat setempat.

ads

“Kami sangat prihatin dengan kejadian itu, makanya kami sebagai intelektual bersama tim yang dipercayakan sudah berkoordinasi dengan Bapak Bupati selaku pimpinan daerah kabupaten Yahukimo. Dan dari komunikasi yang kami bangun, Pemda dan masyarakat dari kedua suku akan melakukan perdamaian di tempat perang,” ungkapnya.

Lanjut Herens, menuju prosesi perdamaian tersebut, pihaknya sudah melakukan berbagai pendekatan dan komunikasi dengan semua pihak.

“Kami sudah pertemuan dengan Pemda, sehingga para kepala kepala kampung, kepala suku perang dari kedua suku telah diberangkatkan bersama tim ke kampung terlebih dulu. Kami juga segera berangkat supaya tentukan lokasi perdamaian dan teknis untuk melakukan perdamaian tersebut,” kata Herens.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

Diakuinya, hal ini setelah ada pertemuan dengan Bupati di kediamannya. Sementara, dalam pertemuan beberapa waktu lalu pihaknya sudah sepakat perdamaian akan dilakukan di gunung Hetang, sebuah gunung besar yang memisahkan antara suku Siep dan Husage. Di tempat itu direncanakan akan dibangun sebuah tugu rohani.

“Teknis perdamaian sudah kami sepakat, yang jelas potong babi sesuai dengan adat dan budaya suku. Pada waktu lalu kami sepakat bikin tugu salib lagi, tetapi itu kami tim ke lokasi lebih dulu barulah nanti disepakati,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Abock Busup belum lama ini di suatu tempat saat berdiskusi menjelaskan, perang suku tersebut harus diselesaikan karena dampaknya sangat terasa di tengah masyarakat. Untuk itulah pihaknya siap memfasilitasi kegiatan perdamaian.

Baca Juga:  LME Digugat Ke Pengadilan Tinggi Inggris Karena Memperdagangkan 'Logam Kotor' Dari Grasberg

“Kami akan melakukan perdamaian antara suku Siep dan Husage. Jadi, kami sudah sepakat bersama pemerintah dan pihak keamanan dalam hal ini Kapores, perwakilan Dandim dan semua tokoh,” ujar Bupati Yahukimo.

Ditegaskan lagi, proses perdamaian akan dilakukan sesuai kesepakatan semua pihak yakni pada tanggal 22 Mei 2018.

“Sesuai kesepakatan kami di Polres saat menyelesaikan masalah itu sudah sepakat bahwa tanggal 22 kita ke Werima Mugi dan Yogosem lihat langsung tempat perang kedua suku itu, dan akan adakan perdamaian secara adat dan budaya masing-masing,” kata Bupati Abock.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaDampak BBM Habis, Harga Ojek di Dekai Naik
Artikel berikutnyaFoto Wisuda Putri Tokoh Papua Merdeka Jadi Berita Utama Koran AS