Distrik Dekai dan Seradala Yahukimo Sosialisai APBK Kampung

0
3800

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com— Rut Ayomi, Kepala Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo mengatakan, pada tanggal 28 lalu, pihaknya bersama distrik Seradala telah melakukan salah satu kegiatan sosial Anggaran Pendapatan Belanja Kampung APBK.

“Kegiatan itu kami lakukan dengan paparan Thema, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Serta Program Strategis pembangunan Ekonomi dan Kelembangaan Kampung, (P3MD-PROSPEK) di Provinsi Papua Kabupaten Yahukimo Distrik Dekai dan Seradala 2018,” jelasnya saat mempersiapkan Pelaporan bersama kepala-kepala kampung dan pendamping tingkat Desa dan tingkat Distrik, Jumat (01/06/2018).

Lanjut dia, Sosialisasi itu bersifat Pelatihan tentang rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan Belanja Kampung Tahun Anggaran 2017 dan 2018, namun dalam sosialisasi itu di fokuskan untuk 2018.

“2017 itu pada dasarnya evaluasi dan kami fokus di 2018 saja, karena 2018 ini yang akan kami gunakan nanti, jadi dalam kegiatan itu kami undang dari DPMK untuk membuka kegiatan itu sekaligus memberikan arahan-arahan terkait dengan evaluasi dan anggaran yang akan di gunakan dan kami juga undang Tenaga Ahli untuk membawakan materi,” terangnya.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Epes Usu, kepala Bamuskam dari desa Tomon menyampaikan, terkait dengan kegiatan yang diselenggarakan tersebut sangat bermanfaat buat 12 kampung di distrik Dekai dan juga distrik Seradala, karena melihat selama beberapa tahun silam tidak pernah berjalan dengan sistem penyelenggaraan.

ads

“Saya menilai kegiatan itu sangat bagus dan akan diterapkan kepada masyarakat saya khususnya di Tomon 2 supaya setiap anggaran desa bahkan dana lainnya dapat digunakan sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.

Selama ini, kata dia, ia melihat dana yang bersumber dari alokasi dana desa, Prospek bahkan dana Desa tidak pernah tepat pada sasaran, hal itu membuat sosialisasi menjadi satu nilai tambah baginya.

“Saya bangga dengan Kegiatan itu,” ungkapnya.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Di tempat yang sama, kepala Kampung Keribun, Kaleb Kibemuka menambahkan, ia dilantik pada 2005 sampai sekarang. Namun hal seperti ini baru pertama kali saat kepala distrik Dekai.

“Ini kegiatan baru yang saya ikuti. Selama hampir berapa tahun itu tidak berjalan sesuai dengan aturan. Selama itu Dana besar-besar saya terima tapi itu tidak jelas. Tetapi setelah sosialisasi baru saya mengerti dan sudah paham, jadi ke depan saya siap ikuti dengan aturan yang ada supaya selanjutnya kita perjuangkan betul-betul dalam membangun kampung,” ujar Kaleb.

Dia berharap, semua kepala kampung yang telah terima materi dan pemaparan beberapa hari lalu tidak menjadi bahan yang dengar dan tidak melakukan tetapi apa yang di sampaikan itu benar-banar berjalan dan terlaksana,

Marnes Agung, tenaga ahli TA yang membawakan materi pada kesempatan itu mengakui, dirinya diundang kepala distrik dan kepala kampung untuk sampaikan materi tentang tata cara pengelolaan dana P3MD yang masuk pada satu Rekening Kampung.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Karena beberapa dana yang bersumber dari dana ADD dan Prospek bahkan Dana Desa masuk di rekening kampung, maka saya sebagai Tenaga Ahli sudah menyampaikan materi dari proses pencairan hingga penggunaan, agar tidak ada penyalahgunaan,” jelasnya.

Marnes menjelaskan, setelah sosialisasi dan pemaparan materi dalam waktu dekat akan melakukan pencairan dana tahap pertama itu yang bersumber dari ADD. Fungsinya untuk honor kepala kampung, kepala bamuskam, tenaga pendamping desa dan satgas desa selama 5 bulan bersama 20% dana ADD. Kemudian akan di lanjutkan dengan dana Prospek dan Dana Desa dari Pusat.

“Saya berharap apa yang saya sampaikan itu bisa bermanfaat dan diterapkan pada Distrik Dekai dan Seradala di kabupaten Yahukimo,” harapnya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Abock Berharap Ada Pekerja Baru di Gereja GBI
Artikel berikutnyaSosialis Papua Bukan Kelompok “Freedom Dream”