JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Bupati Nduga, Yairus Gwijangge mengatakan ia sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak lari ke hutan.
“Saya sudah kasi tahu masyarakat, masyarakat jangan pelarian ke hutan tapi semuanya harus kembali ke rumah,” katanya kepada suarapapua.com saat dihubungi pagi ini, Kamis (12/7/2018) dari Jayapura, Papua.
Kalau ada warga yang lari ke hutan, kata bupati, dirinya akan mengirim kepala kampung untuk menjemput masyarakat yang lari ke hutan dan kembali ke kota.
“Setelah saya lakukan pemantauan dan jika kalau ada masyarakat yang lari ke hutan, saya akan mengirim kepala-kepala kampung untuk menjemput mereka dan membawa mereka dalam kota dan kampung mereka,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa ada banyak masyarakat yang mulai ketakutan karena punya rasa trauma yang panjang.
“Banyak orang yang sudah mulai muncul trauma dan ketakutan sehingga mereka sudah mulai menyingkir ke arah batas batu, Asmat, Kampung-Kampung, Yahukimo dan Wamena. Ada sejumlah masyarakat yang mulai tersebar ke seluruh wilayah Kenyam dan arahnya ke arah hutan-hutan semua,” ungkapnya lagi.
Baca Juga:
- Bupati Nduga: Ada Serangan dari Aparat ke kampung Alguru di Nduga
- Bupati Gwijangge: Aparat Sudah Menyeberang Kali Kenyam dan Kuasai Alguru
- Samuel Tabuni: Aparat Jangan Berlebihan Tangani TPN/OPM
Menanggapi situasi di kabupaten Nduga, terutama di Kenyam dan Alguru, Samuel Tabuni, direktur Papua Language Isntitute (PLI) meminta agar TNI/Polri tidak berlebihan hadapi TPN/OPM di Nduga.
“Saya meminta jangan berlebihan tangani kelompok TPN/OPM di Kabupaten Nduga. Daerah ini 100% warganya masih mengalami trauma berat atas peristiwa penyanderaan Mapnduma pada tahun 1995/1996,” kata Samuel Tabuni.
Ia menjelaskan, daerah Nduga juga baru menjadi bagian dari bangsa Indonesia pada tahun 1998 lalu melalui pemekaran Kabupaten Nduga, setelah puluhan tahun tertinggal jauh dari pelayanan pemerintah.
“Sebagai anak asli daerah Nduga. Saya sangat sedih melihat kondisi masyarakat saya yang sangat berantakan dan terus akan menambah trauma berat masa lalu sepanjang masa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka semakin tidak akan percaya pemerintah kita, semakin tidak puas akan pelayanan pemerintah kita dan tentunya semakin menjauh dari pemerintah kita,” katanya.
Pewarta: Arnold Belau