Samuel Tabuni: Aparat Jangan Berlebihan Tangani TPN/OPM

0
6900

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— “Saya meminta jangan berlebihan tangani kelompok TPN/OPM di Kabupaten Nduga. Daerah ini 100% warganya masih mengalami trauma berat atas peristiwa penyanderaan Mapnduma pada tahun 1995/1996,” kata Samuel Tabuni di Jayapura, Kamis (11/7/2018).

Hal itu disampaikan oleh Samuel Tabuni, direktur Papua Language Isntitute (PLI) menanggapi situasi yang sedang dihadapi masyarakat di kabupaten Nduga terutama Kenyam dan Alguru.

Ia menjelaskan, daerah Nduga juga baru menjadi bagian dari bangsa Indonesia pada tahun 1998 lalu melalui pemekaran Kabupaten Nduga, setelah puluhan tahun tertinggal jauh dari pelayanan pemerintah.

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

Baca Juga: Bupati Nduga: Ada Serangan dari Aparat ke kampung Alguru di Nduga

“Sebagai anak asli daerah Nduga. Saya sangat sedih melihat kondisi masyarakat saya yang sangat berantakan dan terus akan menambah trauma berat masa lalu sepanjang masa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka semakin tidak akan percaya pemerintah kita, semakin tidak puas akan pelayanan pemerintah kita dan tentunya semakin menjauh dari pemerintah kita,” katanya.

ads
Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Sementara itu, Bupati Nduga, Yairus Gwijangge mengatakan ia sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak lari ke hutan.

“Saya kasi tahu masyarakat, masyarakat jangan pelarian ke hutan tapi semuanya harus kembali ke hutan,” katanya kepada suarapapua.com saat dihubungi pagi ini, Kamis (12/7/2018) dari Jayapura, Papua.

Kalau ada warga yang lari ke hutan, kata bupati, dirinya akan mengirim kepala kampung untuk menjemput masyarakat yang lari ke hutan dan kembali ke kota.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

Baca Juga: Bupati Gwijangge: Aparat Sudah Menyeberang Kali Kenyam dan Kuasai Alguru

“Setelah saya lakukan pemantauan dan jika kalau ada masyarakat yang lari ke hutan, saya akan mengirim kepala-kepala kampung untuk menjemput mereka dan membawa mereka dalam kota dan kampung mereka,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Gwijangge: Aparat Sudah Menyeberang Kali Kenyam dan Kuasai Alguru
Artikel berikutnyaBupati Yairus Gwijangge: Saya Minta Masyarakat Jangan Lari ke Hutan