Inna Gwijangge: Saya Tidak Pernah Bikin Pernyataan Tentang Alguru

0
11517

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Inna Gwijangge, kepala dinas kesehatan kabupaten Nduga mengaku nama baiknya dicemarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Pencemaran nama baiknya itu dilakukan dengan menyebarkan sebuah foto yang didalamnya ada foto dirinya dengan memberikan keterangan tentang helikopter dan Laguru.

Dalam foto itu ditulis, ‘pernyataan TPNPB NEWS tentang helikopter membombardir Nduga adalah bentuk pembodohan publik’, “Kami dari dinas kesehatan melakukan vaksinasi campak kepada anak-anak di nduga yang hanya bias dijangkau dengan helikopter”.

“Saya mau klarifikasi bahwa foto yang beredar dengan memuat keterangan yang seolah-olah pernyataan saya itu tidak benar, foto itu disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” ungkap Gwijangge kepada suarapapua.com pada Sabtu (14/7/2018).

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Ia menjelaskan, pernyataan itu tidak benar. Yang benar, dirinya memberikan pernyataan tentang pelayanan kesehatan untuk imunisasi rubella dan campak di kabupaten Nduga. Untuk melakukan imunisasi itu pihaknya membutuhkan helikopter.

Ini foto hoax yang beredar. (IST – SP)

“Jadi pelayanan imunisasi di 32 distrik di kabupaten Nduga belum berjalan. Pernyataan di dalam foto yang beredar itu tidak benar. Fotonya pun bukan di Wamena. Foto yang ada di dalam foto itu di Timika waktu peresmian klinik saya. Jadi baik foto maupun pernyataan dalam foto yang beredar itu tidak benar. Waktu kejadian di Alguru pun saya ada di Wamena. Jadi saya tidak tahu pasti tentang kondisi yang sebenarnya,” jelasnya.

ads
Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

“Kami juga sampaikan bahwa butuh helikopter untuk membantu kami ke daerah-daerah terpencil di 32 Distrik dan kami juga sampaikan bahwa kami butuh dukungan dari dinkes provinsi dan kementerian kesehatan untuk sewa helikopter. Sekali lagi, pernyataan yang ada dalam gambar yang sudah tersebar itu  tidak benar,” katanya.

Katanya, penting untuk klalifikasi ini. Sebab selain nama baiknya rusak, foto hoax dan pernyataan yang terdapat dalam foto itu bias saja membuat banyak orang percaya.

Baca Juga:  Empat Terdakwa Pembunuhan Bebari dan Wandik Dibebaskan, Wujud Impunitas

“Kami belum melakukan imunisasi. Kami baru menyusun rencana. Pelaksanaannya bulan Agustus. Jadi belum berjalan. Saya lihat ini provokasi karena memang kemarin saya memang melakukan pelayanan pada bulan Mei di distrik Yal. Jadi saya katakan foto itu yang beredar itu pembohongan publik,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaDinas Kesehatan Nduga Butuh Helikopter untuk Imunisasi Rubella dan Campak
Artikel berikutnyaAkses ke Alguru Susah, LMA Tidak Bisa Pastikan Jumlah Korban dan Kondisi Masyarakat