JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yahukimo, dr. Rahel Madao mengakui, pemalangan RSUD Yahukimo yang dilakukan sejumlah petugas beberapa hari lalu lantaran uang lembur mereka tidak dibayar.
“Ya benar mereka lakukan itu saya tidak tahu, tetapi memang mereka lakukan karena tidak menerima uang lembur, karena anggaran untuk tahun 2018 tidak dianggarkan Pemda walaupun kami sudah ajukan,” kata dokter Rahel kepada suarapapua.com melalui telepon whatsapp dari Makasar, Rabu (25/7/2018).
Rahel mengatakan, untuk honor bulanan dan pendapatan lainnya tetap dibayarkan seperti biasanya, namun yang dipersoalkan adalah uang lembur.
“Sebenarnya lancar-lancar saja, termasuk uang tunjangan lain, tetapi hanya uang lembur yang tidak diberikan, sehingga mereka lakukan aksi itu. Kami RSUD sudah ajukan, tetapi dicoret, sehingga kami tidak bisa buat apa-apa. Yang mereka tanya itu saja, jadi Pemda dalam hal ini Sekda mungkin bisa memberikan jawaban.”
Dokter Rahel juga mengakui, uang lembur untuk tahun-tahun sebelumya berjalan lancar.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Lewi Yando mengatakan, persoalan RSUD Dekai bukan menjadi tanggunjawab pihaknya di dinas, karena sudah menjadi SKPD sendiri.
“Itu kan urusan RSUD, karena mereka sudah SKPD sendiri,” kata Lewi ketika dihubungi suarapapua.com via telepon seluler.
Sebelumnya, Jumat (20/7/2018) sejumlah petugas di RSUD Dekai gelar aksi protes dan memalang RSUD lantaran uang lembur untuk triwulan kedua tidak dibayar.
Aksi protes kembali dilakukan hari ini, Rabu (25/7/2018) sebagai bentuk kekecewaan karena belum dibayarkannya uang lembur tersebut.
Pewarta: Elisa Sekenyap