Tanaman Anggrek Berbulu Jenis Baru Ditemukan di Tambrauw

0
4855

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com—Ā Anggrek dalam bahasa latinnya orchidaceae adalah salah suku pada tumbuhan-tumbuhan yang jumlah jenisnya sangat banyak. Diperkirakan terdapat 17.000 sampai 35.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia.

Papua merupakan salah satu pulau besar yang berada di kawasan Malanesia yang terkenal kaya akan jenis anggrek. Ormerod (2017) dalam tulisannya yang berjudul Checklist of Papuasian Orchids menyebutkan bahwa total jumlah jenis anggrek di Papua saat ini berjumlah 2.869 dalam 129 marga. Jumlah ini akan semakin bertambah seiring dengan penemuan jenis-jenis baru di Papua.

Pada ekspedisi NKRI 2016 koridor Papua Barat, para peneliti dari Pusat Penelitian Biologi-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) berhasil menemukan salah satu anggrek jenis baru di kawasan Kabupaten Tambrauw. Anggrek yang ditemukan ini berasal dari marga Trichotosia.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Ciri khas dari marga ini adalah seluruh bagian tanaman seperti batang, daun dan bunga tertutup oleh bulu atau rambut. Anggrek jenis baru yang ditemukan di Wilayah Tambrauw ini berukuran kecil, bunga berwarna merah gelap dan seluruh bagian dari anggrek ini tertutup bulu berwarna merah.

Anggrek ini ditemukan tumbuh epifit pada pohon di hutan primer ketinggiam 450 meter dari permukaan laut (mdpl).

ads

Sewaktu identifikasi di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI, sempat dikira anggrek Trichotosia dalatensis yang merupakan salah satu anggrek endemik dari Vietnam. Namun setelah pengamatan terlihat terdapat perbedaan di bagian bunga terutama bagian labelum atau lidah dari bunga.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Bila dilihat dari morfologinya, anggrek ini terlihat sama dengan anggrek Trichotosia microphylla dari jawa, namun terdapat perbedaan pada bentuk dan warna bunga di mana warna bunga anggrek Trichotosia microphylla adalah kuning kehijauan.

Setelah penelusuran literatur, pengamatan spesimen di herbarium dan juga diskusi panjang dengan Andrew Shuiteman (Peneliti Anggrek Royal Botanic Garden Kew, UK) maka di putuskan bahwa anggrek ini adalah jenis baru yang kemudian dipublikasi di salah satu jurnal Internasional milik Pusat Penelitian Biologi-LIPI yaitu Jurnal Taksonomi dan Ekologi ā€œREINWARDTIAā€ pada bulan Desember 2017. Anggrek ini diberikan nama sesuai dengan aturan penulisan ilmiah nama tumbuahan yaitu Trichotosia gabriel-asemiana Mambrasar & Schuit. Di mana Trichotosia merupakan nama marga, gabriel-asemiana adalah nama jenis dan kemudian Mambrasar dan Scuit adalah aktor atau orang yang mendeskripsikan dan mempublikasikan anggrek ini sebagai jenis baru.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Pemberian nama jenis aggrek gabriel-asemiana adalah pemberian nama sebagai suatu kehormatan kepada Bapak Gabriel Asem (Bupati Kabupaten Tambrauw) yang mana telah mendeklarasikan kabupaten Tambrauw sebagai salah satu kabupaten konservasi di Papua Barat.

Pewarta : Thinus Aivarez

Source: Dari berbagai sumber

Artikel sebelumnyaSambut HUT RI Ke-73, Gubernur Papua Barat Pimpin Jumat Bersih
Artikel berikutnyaMasyarakat Yahukimo Minta Penerbangan Helikopter ke Tempat Pendulangan Liar Dihentikan