Eksim atau Kulit Kurang Hidrasi? Yuk Cari Tahu Perbedaannya

0
4064

Oleh: Auva Azkiya)*

Eczema atau eksim dalam kehidupan sehari-hari merupakan peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal, seringkali terjadi pada penderita rinitis alergika atau penderita asma dan pada orang-orang yang anggota keluarganya ada yang menderita rinitis alergika atau asma. Setidaknya, sekitar 28 hari sekali kulit akan berganti dengan kulit baru.

Sedangkan hidrasi adalah tanda bahwa kulit kurang adanya konsumsi air untuk tubuh dan bukan sebagai salah satu penyakit kulit.

Tanda dan gejala

Eksim : kulit kemerah-merahan, kulit kering, basah, atau tebal dan bersisik. Biasanya eksim baru warnanya agak lebih merah, agak basah, disertai bengkak.

ads

Sementara pada yang kronis atau sudah lama, lebih tebal, bersisik, kering, dan warnanya agak kehitaman. Eksim karena faktor pencetus dari lingkungan bersifat alergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi di tubuh, sehingga kulit menjadi gatal dan timbul eksim.

Baca Juga:  Hilirisasi Industri di Indonesia: Untung atau Buntung bagi Papua?

Kurang hidrasi : Kulit terasa kaku dan kencang, terutama setelah mandi, mencuci muka, atau berenang, kulit terasa kasar ketika disentuh, kulit terasa gatal, kulit bersisik dan pecah-pecah, mulai terdapat garis halus, dapat timbul kemerahan pada kulit. Jika sudah parah, kulit dapat retak dan berdarah.

Penyebab

Eksim :

– Adanya aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit.
– Riwayat penyakit alergi atau asma.
– Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk.

Kurang hidrasi :
– Cuaca dingin
– Paparan cahaya matahari terik
– Menggosok kulit dengan bahan kasar
– Sabun mandi yang kasar
– Mandi dengan shower beruap
– Usia
– Iritan
– Kontak dengan detergen

Baca Juga:  Vox Populi Vox Dei

Pengobatan

Eksim :

  • Untuk kering bisa dihindari dengan penggunaan lotion atau krim pelembab (saat kulit masih basah)
  • Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan.
  • Untuk kasus kasus yang berat, tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
  • Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

Hidrasi :
– Gunakan pelembap
– Jangan gunakan air panas untuk mandi
– Gunakan sabun lembut
– Hati-hati memilih produk perawatan kulit

Baca Juga:  Saatnya OAP Keluar Dari Perbudakan Dosa dan Tirani Penjajahan Menuju Tanah Suci Papua

Pencegahan

Munculnya eksim maupun kurang hidrasi dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips :
– Jaga kelembaban kulit.
– Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
– Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
– Kurangi stress.
– Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain.
– Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
– Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lain lain.
– Hati hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi.

)* Penulis adalah Mahasiswa Apoteker Universitas Islam Indonesia 

Artikel sebelumnyaPeneliti Muda Elemen Penting Pembangunan Berkelanjutan Tanah Papua
Artikel berikutnyaJokowi, Iriana, Mandacan dan Adolina Dijadikan Nama Anggrek dan Pinang