Provinsi Papua dan Madang Tandatangani LoI Sister City

0
11650

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Provinsi Papua dan Provinsi Madang, Papua New Guinea (PNG) menandatangani Letter of Intent (LoI) Sister City di Gedung Negara, Jayapura, Minggu (21/10/2018).

LoI Sister City ini ditandatangani sebagai tindak lanjut rencana kerjasama dua provinsi yang meskipun berada di satu daratan, namun berbeda negara ini.

“LoI ini untuk mewujudkan rencana kerjasama antara Papua dengan Madang yang dibicarakan bulan September lalu di Madang,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe usai menandatangani LoI.

LoI ini menurut Enembe tak hanya mengakomodir kerjasama perekonomian saja. Lebih dari itu, LoI ini memuat poin-poin kerjasama di bidang perindustrian dan perdagangan, pariwisata dan sosial budaya, infrastruktur, perhubungan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, karantina, pertambangan hingga search and rescue.

Baca Juga:  FIFA Akan Mempromosikan Hubungan 'non-partisan, non-politik' Antara Fiji dan Indonesia

“Juga beberapa bidang lainnya yang disepakati para pihak,” lanjut Enembe.

ads

Ditambahkan Enembe, kerjasama di bidang perdagangan adalah kerjasama yang paling siap dilakukan karena kedua provinsi telah sepakati beberapa hal seperti kesiapan sarana perkapalan, lahan hingga pergudangan. Papua dan Madang memiliki pelabuhan yang siap secara infrastruktur. Pelabuhan di masing-masing kota sudah menjalankan impor dan ekspor komoditi, seperti kayu maupun barang-barang kebutuhan lainnya.

“Pelabuhan Jayapura sudah punya kantor bea cukai dan karantina. Kita sudah ekspor kayu dari pelabuhan Jayapura. Demikian juga pelabuhan Madang. Secara teknis, kerjasama perdagangan sudah bisa dilakukan,” kata Enembe.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

Sementara Gubernur Madang, Peter Yama, mengatakan Madang merupakan kota ketiga di PNG yang pelabuhannya bisa melakukan aktivitas ekspor impor, setelah Port Moresby dan Lae. Ia juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Sister City sama kuatnya dengan komitmen Gubernur Enembe.

“Komitmen kami sama kuatnya. Karena itu, hari ini kami wujudkan dengan penandatanganan LoI Sister City ini,” kata Yama.

Ia juga berharap LoI Sister City ini bisa mewujudkan kerjasama bidang olahraga. Karena kedua provinsi memiliki klub-klub olahraga terbaik di masing-masing negara. Madang punya klub rugby terbaik di PNG, sedangkan Papua punya klub sepakbola terbaik di Indonesia.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Kita bisa mengirimkan pelatih rugby ke Papua dan kami harap pesepakbola dari Papua bisa bermain di klub sepakbola PNG, terutama di Madang,” kata Yama.

Selama dua hari (21-22 Oktober) Peter Yama melakukan kunjungan kerja ke Jayapura. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Gubernur Enembe pada September lalu. Dalam kunjungannya ini, Gubernur Yama membawa sekitar 35 orang yang terdiri dari pejabat pemerintahan Provinsi Madang, pengusaha dan wartawan.

Selain menandatangani LoI, Gubernur Yama juga dijadwalkan bertemu dengan pengusaha-pengusaha Papua serta melihat pembangunan Stadion Papua Bangkit dan jembatan Hamadi – Holtekam.

Pewarta: Redaksi

Artikel sebelumnyaPolisi Batasi Mahasiswa, DPR Papua Terima Aspirasi di Asrama Mahasiswa Lanny Jaya
Artikel berikutnyaResensi dan Rekomendasi Film Karl Marx Muda