Tanah PapuaDomberaiRakornis Klasis-klasis BPAM Sinode Wilayah VII di Klasis Aifat

Rakornis Klasis-klasis BPAM Sinode Wilayah VII di Klasis Aifat

MAYBRAT, SUARAPAPUA.com— Ketua Klasis Aifat, Pdt. Piet Hein Untayana, S.Th mengatakan klasis Aifat menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan rapat kordinasi (Rakornis) badan pekerja klasis se-wilayah tujuh yang membawahi lima klasis difinitif dan empat bakal klasis kepada BPAM Sinode wilayah tujuh. 

 “Rakornis ini dimana pelayan saling mengenal tugas pokok dan fungsi klasis dan bakal klasis masing-masing serta laporan terkait kinerja badan pekerja klasis selama satu tahun kerja kepada BPAM Sinode wilayah tujuh, yang berlangsung pada 28-29 September 2018 di Klasis Aifat kampung Sususmuk,” ujar Untayana.

Baca Juga:  12 Parpol Desak DKPP Periksa Komisioner KPU Raja Ampat

Lanjut dia, rakornis tersebut, juga membangun persepsi dan mempersiapkan laporan dalam rapat kerja BPAM Sinode yang akan berlangsung pada 5-9 Oktober 2018 di Klasis Sarmi Barat nanti. Sehingga peserta yang hadir lanjut Untayana klasis defenitif masing-masing 6 orang, bakal klasis 3 orang dan BPAM Sinode 3 orang dengan jumlah keseluruhan 45 orang.

“Kami dipercayakan sebagai tuan rumah pada intinya kami siap bekerja semaksimal mungkin untuk mempersiapkan acara Rakornis dari hari awal pertama sampai terakhir harus berjalan baik, aman dan lancar termasuk penginapan maupun makan minum,”tuturnya Untayana didampingi wakil ketua dan sekretaris klasis Aifat yang ditemui suarapapua.com di Sususmuk Selasa, (25/9/2018) lalu.

Baca Juga:  Dua Calon Anggota DPD RI Ancam Pidanakan Komisioner KPU Tambrauw

Pewarta: Engel Semunya

Editor: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.