Pemkab Yahukimo Tetapkan 30 Oktober sebagai Hari Perdamaian

0
9366

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Yahukimo menetapkan tanggal 30 Oktober sebagai hari Damai untuk mendorong perdamaian di Yahukimo.

Hal tersebut diungkapkan Abock Busup dalam sambutan di ibadah perdamaian suku Kimyal dan Ngalik di halaman Kantor Bupati Yahukimo, Selasa (30/10/2018) kemarin.

“Tanggal 30 Oktober 2018 menjadi hari damai di Yahukimo dan setiap tahun dibuat ibadah biar ini menjadi sejarah atau kenangan setiap tahun, sehingga jangan lupa untuk ibadah dan kita kenangkan masyarakat yang jadi korban. Karena itu, saya menyatakan bahwa setiap tahun kita beribadah,” ungkap Abock.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Selain itu, bupati Abock pun menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Yahukimo akan memfasilitasi seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) setiap tiga bulan sekali.

“Pemerintah telah berkomitmen untuk menyelenggarakan seminar dan KKR, puncaknya pada tanggal 11 Desember sebagai HUT Kabupaten Yahukimo sekaligus perayaan Natal bersama pemerintah dan masyarakat Yahukimo,” kata Abock.

ads

Hal ini diungkapkan Abock sebagai bentuk upaya pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya konflik horizontal di Yahukimo pada waktu yang akan datang. Abock mengakui bahwa berbagai upaya pemerintah selama ini tidak membuahkan hasil termasuk dengan menaikan insentif ASN.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Dalam kepemimpinan saya dan pak wakil dalam dua tahun ini, sepertinya lebih banyak orang jahat. Kenapa orang jahat saja yang banyak, uang insentif kami naikan, tetapi tidak bersyukur, tidak pernah kelihatan. Ada yang bilang pemalas masuk kantor, uang masuk rekening, tetapi habiskan waktu di Jayapura, dan pemberontakan luar biasa. Kami sudah coba dengan berbagai cara tidak bisa,” kata Abock dalam sambutannya.

Bupati berharap dengan penetapan hari Damai Yahukimo tidak ada lagi orang yang ringan tangan untuk membunuh orang lain.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Sementara itu, Ketua Persatuan Gereja-Gereja Yahukimo (PGGY), Atias Matuan  mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah untuk menetapkan hari perdamaian di kabupaten ini.

“PGGY sangat mengapresiasi dengan apa yang diambil oleh Bupati Yahukimo untuk menetapkan tanggal 30 Oktober sebagai hari perdamaian,” ujar Matuan.

Menurutnya, pihak gereja akan mengusahakan untuk akan mengadakan kegiatan tersebut. Sebab, kata Matuan, kegiatan itu sangat bagus untuk bisa membuat masyarakat bertobat.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini masyarakat Yahukimo bisa bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Pewarta: Ruland Kabak
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSidang Umum PBB ke-73: Meluruskan Informasi Tentang Pelanggaran HAM di Papua dan Resolusi PBB Tahun 1969 Tentang Pepera
Artikel berikutnyaJurnalis Perlu Jernihkan Perspektifnya Sebelum Tulis Isu Sensitif