Peran Kaum Intelektual dalam Membangun Kabupaten Intan Jaya yang Lebih Baik

0
21548

Oleh: Oktovianus Pogau)*

Selain pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kaum intelektual atau mahasiswa mempunyai peran yang begitu penting dalam membangun Kabupaten Intan Jaya. Oleh sebab itu, kaum intelektual di harapkan dapat belajar yang sungguh-sungguh, sehingga aplikasi ilmu yang telah diembani di bangku pendidikan dapat bermanfaat buat pembangunan Kabupaten Intan Jaya kedepannya.

Pendahuluan

Harapan masyarakat saat ini adalah dimana bisa melihat Kabupaten Intan Jaya maju dan berkembang seperti beberapa Kabupaten lainnya yang telah lebih dahulu dimekarkan. Hal ini memang menjadi tugas utama semua komponen masyarakat, pemerintah daerah serta kaum intelektual yang merasa memiliki Kabupaten Intan Jaya. 

Sangatlah salah, apabila mengatakan bahwa usia sebuah kabupaten, mencerminkan kemajuan kabupaten itu, karena toh, beberapa kabupaten yang telah lama dimekarkan, namun perubahannya tidak nampak. Malahan ada kabupaten yang telah lama dimekarkan, namun nasib masyarakat setempat sangat-sangat menggenaskan.

ads

Memang benar, persoalan utama yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Intan Jaya saat ini adalah mereka baru melangkah untuk mengejar ketertinggalan, dan memang karena Kabupaten Intan Jaya sendiri baru oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, Pada 29 Oktober 2009 lalu di Jakarta. Dan bukan berarti mereka tertinggal, tetapi mereka hanya terlambat jalan, atau perhatian yang tertunda dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

Untuk berusaha mengejar ketertinggalan itu, harus disadar bahwa bukan hal muda, seperti membalik telapak tangan. Ada banyak tantangan, ada banyak rintangan, serta ada banyak halangan yang telah menanti didepan, dan semua itu butuh tekad dan komitmen penuh. Tergantung langkah apa yang akan diambil, langkah itu pula yang akan menentukan masa depan kabupaten ini dalam beberapa tahun mendatang.

Kaum intelektual juga mempunya peran dan fungsi yang begitu penting dalam membangun Kabupaten Intan Jaya. Kaum intelektual-lah yang akan menjadi tulang punggung masyarakat Intan Jaya. Menyadari akan hal ini, harus ada langkah kongrit yang diambil oleh kaum intelektual, khususnya mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya sendiri, dimana menunjukan kepedulian untuk sebuah perubahan di masa mendatang.

Sembari memikirkan bangku pendidikan di perguruan tinggi, sebagai putra daerah Intan Jaya yang bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan daerah. Perubahan hanya dapat terjadi jika ada kesadaran dari kaum intelektual untuk membawah perubahan, selagi kesadaran belum tumbuh, selagi itu pula kita sedang bermimpi untuk melihat perkembangan Kabupaten Intan Jaya yang lebih baik.

Pemekaran Kabupaten Intan Jaya

Perjalanan untuk pemekaran Kabupaten Intan Jaya begitu panjang. Dimulai pada tahun 2002 lalu, pada masa kepemimpinan Bupati Kabupaten Paniai, Januarius Douw, SH dan Ketua DPRD Yakobus Muyapa. Ketika itu tuntutan untuk pemekaran Kabupaten Intan Jaya hadir dari kerinduan berbagai lapisan masyarakat.

Dan memang demikian, masyarakat yang berada di enam distrik (sugapa, agisiga, hitadipa, biandoga, wandai, homeo) mengharapkan demikian, dimana sebuah Kabupaten baru bisa berdiri sendiri, tujuannya membawah keluar masyarakat Intan Jaya dari berbagai ketertinggalan yang telah mereka rasakan.

Ketika masa kepemimpinan Bupati Januarius Douw, SH telah berakhir, nampaknya tuntutan masyarakat untuk pemekaran Intan Jaya sepertinya akan tertutup, hal ini karena tidak ada inisiatif yang pemda Paniai ambil dalam menjawab kerinduan masyarakat ini. Dan hal ini sudah tentu membuat masyarkat yang hadir di enam distrik sedikit kecewa.

Namun harapan untuk pemekaran Kabupaten Intan Jaya tidak sirna begitu saja, ada semangat yang muncul lagi. dengan terbentuknya team pemekaran pembentukan Kabupaten Intan Jaya di bawah pimpinan Julius Sani, SE dan Natalis Tabuni, M.Si. Kerja team dibawah pimpinan kedua beliau ini membuahkan hasil yang begitu menggembirakan, dimana ada kejelasan tentang akan adanya pemekaran Kabupaten Intan Jaya.

Selain kerja team pembentukan Kabupaten Intan Jaya yang begitu baik, kontribusi penting yang Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi, S.Sos berikan tidak kala pentingnya. Kerja sama yang baik antara pemimpin daerah Paniai dan team pembentukan Kabupaten Intan Jaya akhirnya membuahkan hasil, dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Kabupaten Intan Jaya. Ini sebuah hasil gemilang yang sangat luar biasa.

Akhirnya semua keluh kesah masyarakat enam distrik untuk memilki sebuah Kabupaten baru menjadi kenyataan, ketika Kabupaten ini di resmikan oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto di Jakarta, pada tanggal 28 Oktober 2009, sekaligus lahirnya UU NO 54 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Intan Jaya. Sorak girang masyarkat enam distrik ketika mengetahui bahwa Kabupaten Intan Jaya telah betul-betul dimekarkan, hal ini memang telah menjawab kerinduan masyarakat.

Kabupaten Intan Jaya yang menjadi kerinduan masyarakat telah hadir, sekarang tinggal bagaimana langkah yang akan diambil untuk menjawab kerinduan masyarakat itu. Dimana membawah keluar masyarakat Intan Jaya dari berbagai “ketertinggalan” itu. Ini menjadi sebuah pekerjaan yang sangat besar. Oleh sebab itu, dari awal telah saya sampaikan, bahwa pemerintah daerah sebagai penyelenggara system pemerintahan perlu bekerja sama secara baik dengan kaum intelektual, atau mahasiswa yang memilki ilmu dan akhlak mulia demi kemajuan Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga:  Politik Praktis dan Potensi Fragmentasi Relasi Sosial di Paniai

Pemekaran Kabupaten Intan Jaya hadir untuk membuka keterisolasian daerah, memperpendek rentang kendali pelayan pemerintah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang ada di daerah tersebut. Dan Kabupaten Intan Jaya di harapkan hadir untuk demikian.

Kaum Intelektual atau Mahasiswa?

Mahasiswa atau yang biasa disebut dengan kaum intelektual adalah golongan akademis yang telah betul-betul terdidik. Mereka terdidik karena berbagai proses pendidikan yang telah mereka dapatkan, mulai dari awal saat sekolah dasar hingga sampai pada perguruan tinggi. Kaum intelektual harus memberikan kontribusi yang begitu penting bagi perkembangan sebuah daerahnya, dalam hal ini harus ada kontribusi yang intelektual dari Kabupaten Intan Jaya berikan untuk masyarakatnya.

Banyak peristiwa penting di dunia terjadi karena peran kekuatan intelektual, munculnya kesadaran atau kebangkitan nasional 1908 dan lahirnya bangsa Indonesia 1928 juga karena kekuatan intelektual, Indonesia merdeka pun karena sinergi antara kekuatan bersenjata dan Intelektual. Dengan demikian dapat dikatakan betapa dahsyat kekuatan intelektual dalam melakukan perubahan.

Dengan demikian, kaum intelektual yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya, khususnya yang telah menempuh pendidikan tinggi dapat membawah perubahan bagi daerah tercinta Kabupaten Intan Jaya. Karena apa dan bagaimana Kabupaten Intan Jaya dalam beberapa waktu mendatang di tentukan oleh kontribusi yang kaum intelektual berikan.

Ketika kaum intelektual memberikan kontribusi yang begitu penting bagi pembangunan Kabupaten Intan Jaya, penulis yakin pemerintah daerah akan bangga dengan putra-putri daerah yang bekerja dengan sinergik yang sangat luar biasa. Apalagi jika kontribusi besar itu diberikan oleh mahasiswa yang telah menempuh pendidikan di luar Papua. Karena mutu dan kualitas pendidikan di luar Papua lebih baik di bandingkan dengan pendidikan di Papua saat ini.

Kesadaran sebagai putra daerah Kabupaten Intan Jaya begitu penting. Hal ini juga akan melahirkan kepedulian dan tanggung jawab. Ketika kedua hal ini terbentuk, saat itu pula kaum intelektual sedang berpikir untuk sebuah perubahan dan kemajuan Kabupaten Intan Jaya, yang telah kita ketahui sendiri baru saja dimekarkan beberapa saat lalu.

Mari kita mulai menumbuhkan semangat kesadaran dan kepedulian terhadap kabupaten kita yang baru saja dimekarkan. Hal ini juga sudah bagian dari pengakuan dan tekad kita untuk membangun Kabupaten Intan Jaya, membawah keluar berbagai masyarakat dan saudara kita yang banyak orang klaim begitu tertinggal.

Faktor Pendorong Peningkatan Peran Mahasiswa

Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi peningkatan peranan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi mahasiswa atau kaum intelektual yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya dalam membangun daerahnya.

Pertama; sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa mempunyai horison yang luas diantara masyarakat. Seperti pergaulan, pembawaaan, serta kesiapsiagaan yang begitu luas terhadap masyarakat. Mahasiswa menjadi orang yang terpandang atau di hargai dalam tingkatan masyarakat.

Kedua; sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara angkatan muda. Mahasiswa memahami seluk beluk pengetahuan serta pergaulan di tingkatan masyarakat dan dunia pendidikan.

Ketiga; kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari. Keberagaman menjadikan kaum intelektual atau mahasiswa lebih sigap.

Keempat; mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda. Sebuah penghargaan yang begitu besar, hal ini karena tingkat pemahamannya yang memang begitu baik di antara anak muda segenarasinya.

Ke-empat point yang telah di sebutkan diatas yang mendasari sehingga peran seorang mahasiswa atau intelektual memang sangat-sangat di perlukan. Selain meningkatkan peran, mahasiswa juga sangat di harapkan untuk memiliki kepribadian yang baik, supaya dapat di percayai oleh masyarakat.

Peran Kaum Intelektual Kabupaten Intan Jaya

Banyak peran kerja yang kaum intelektual dapat berikan untuk pembangunan Kabupaten Intan Jaya. Dan semua peran kerja itu tentunya untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi semata. Oleh karena itu, dari awal pembahasan telah di jelaskan bahwa seorang mahasiswa harus memiliki integritas atau kepribadian yang baik agar dapat di percayai, baik oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat.

Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Beberapa peran mahasiswa yang harus ditumbuhkan sejak dini untuk sebuah perubahan bagi keberlangsungan Kabupaten Intan Jaya adalah sebagai berikut;

– Melakukan Sebuah Kajian Ilmiah 

Kajian yang ilmiah yang dilakukan oleh seorang intelektual sangat bermanfaat bagi keberlansungan pembangunan sebuah daerah, apalagi kalau kajian ilmiah ini dilakukan oleh kaum intelektual yang berasal dari daerah itu sendiri. Dalam hal ini, apalagi kajian ilmiah untuk pembangunan Kabupaten Intan Jaya di lakukan oleh putra daerah yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya sendiri.

Penulis yakin, kajian ilmiah untuk sebuah pembangunan yang diajukan kepada pemerintah akan menjadi pijakan untuk sebuah pembangunan. Selain itu, kajian ilmiah ini menjadi sebuah prestasi yang luar biasa, karena putra daerah dari Kabupaten Intan Jaya memiliki kesadaran yang luar biasa untuk sebuah kemajuan daerah itu.

Karena banyak pengalaman menunjukan bahwa segala kajian ilmiah untuk sebuah pembangunan di sebuah daerah yang baru mau berkembang di lakukan oleh para peneliti atau kaum intelektual yang berasal dari luar Papua. hal ini juga terkesan kita di anggap tidak memiliki intelek yang cukup. Hal ini tidak boleh terjadi, mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya harus sigap dengan hal ini.

– Mengontrol Kinerja Birokrasi

Banyak orang salah mengartikan hal ini, mengontrol kinerja birokrasi, bukan berarti mencampuri segala urusan yang di jalankan atau di lakukan oleh para wakil rakyat atau wakil pemerintah yang ada di birokrasi. Karena pengalaman menunjukan, bahwa tekad mereka yang di duduk di birokrasi juga sedang berusaha untuk membangun sebuah daerah.

Dan Kabupaten Intan Jaya juga demikian, bahwa tekad dari para wakil pemerintah dan wakil rakyat memang telah betul-betul membangun, apalagi Kabupaten kita baru saja di mekarkan. Tekad pemerintah untuk membangun Kabupaten Intan Jaya memang terbukti, padahal baru saja dimekarkan, dimana beberapa waktu lalu telah berhasil menyelenggarakan tes CPNS dengan baik, ini sebuah prestasi gemilang yang mereka torehkan, padahal baru beberapa waktu lalu dimekarkan.

Peran mahasiswa atau kaum intelektual dalam birokrasi, adalah memberikan masukan atau pendapat, jika saja kaum intelektual merasa apa yang menjadi kebijakan atau keputusan birokrasi tidak begitu berdampak buat pembangunan daerah Kabupaten Intan Jaya. Ini juga sudah tentu melalui hasil analisa yang baik dan cermat.

Mahasiswa sebagai kaum terpelajar juga harus jeli dan cermat dalam segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah Intan Jaya. Dan apa yang menjadi ketidakpuasan mahasiswa dengan kebijakan itu tentunya harus melalui mekanisme yang ada, bukan langsung melalui aksi demo, apalagi dengan cara-cara yang tidak mencerminkan kaum terpelajar.

Ketika mahasisa dengan sigap membantu pemerintah, memberikan masukan, serta melakukan fungsi control dalam pembangunan, penulis yakin pemerintah akan bangga dengan putra daerah mereka yang begitu kritis dan mengharapkan sebuah kemajuan. Hal ini juga bagian penting dari kepedulian kaum intelektual terhadap pembangunan Kabupaten Intan Jaya.

– Menjadi Mitra Masyarakat

Sebagai kaum terpelajar yang di percayai betul kualitasnya, mahasiswa juga berperan penting dalam merangkul masyarakat. Hal ini juga untuk kepentingan bersama. Dimana apa yang menjadi keluhan, dambaan, serta keinginan masyarakat untuk daerahnya bisa di sampaikan kepada pemerintah daerah yang akan melangsungkan pembangunan.

Karena dalam perjalanannya kadang pemerintah hanya percaya dan dengar pada mereka kaum intelektual yang memang paham dan mengerit sistem pemerintahan. Dalam hal ini, kaum intelektual harus menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarkat. Cara ini di anggap sangat berefisien, karena dapat menjaga konflik yang berkepanjangan antara masyarakat dan pemerintah.

Disini mahasiswa memang dituntut untuk mempraktekan aplikasi ilmu yang telah di embaninya. Oleh karena itu, tugas mahasisa juga untuk belajar sungguh-sungguh, menimbah ilmu sebanyak-banyaknya untuk sebuah kepentingan, dalam hal ini kepentingan bersama.

Penulis yakin, apabila mahasiswa betul-betul menunjukan kualitasnya masyarakat sudah tentu akan memberikan kepercayaan untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginan mereka kepada pemerintah, tentunya sesuai dengan mekanisme yang ada dalam pemerintahan.

– Pelopori Kehadiran Lembaga Non-Pemerintahan

Lembaga non pemerintah sangat-sangat di butuhkan kehadirannya di Kabupaten Intan Jaya. Karena lembaga ini berfungsi untuk melakukan segala analisa tentang perkembangan sebuah daerah, dalam hal ini Kabupaten Intan Jaya sendiri. Kehadiran lembaga ini juga sudah turut akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pembangunan.

Baca Juga:  Orang Papua Harus Membangun Perdamaian Karena Hikmat Tuhan Meliputi Ottow dan Geissler Tiba di Tanah Papua

Tidak ada orang lain yang bisa pelapori kehadiran lembaga non pemerintahan ini, namun kaum intelektual atau mahasiswa yang harus berperan aktif untuk mengahadirkan lembaga ini ataupun sejenisnya di Kabupaten Intan Jaya. Agar apa yang menjadi kerinduan masyarakat, dimana terciptanya pemerintahan yang bersih, jujur dan sehat dapat tercipta untuk kepentingan bersama.

Pengalaman pada beberapa Kabupaten di Papua, tidak pernah mengalami kemajuan karena tidak pernah melibatkan lembaga non pemerintahan untuk bersatu padu membangun sebuah daerah. Dan Pemerintah Dareah Intan Jaya harus demikian, dimana merangkul lembaga non pemerintahan untuk sebuah kemajuan daerah ini.

Kemungkinan untuk melihat wajah Intan Jaya yang baik akan tercapai, jika saja lembaga ini betul-betul bekerja jujur, tulus dan ikhlas untuk membangun. Pemerintah daerah juga sama demikian, harus terbuka dan berbesar hati ketika ada sebuah lembaga non pemerintah yang hadir untuk sama-sama membangun Kabupaten Intan Jaya.
——————————————————————————————————
Masih banyak peran kerja yang harus kaum intelektual berikan untuk pembangunan Kabupaten Intan Jaya. Keharusan itu sudah bagian dari kepedulian terhadap perkembangan sebuah daerah, dan kesadaran memiliki sebuah darah, dalam hal ini kesadaran dan kepedulian terhadap Kabupaten Intan Jaya yang kita cintai bersama.

Sudah saatnya kita menumbuhkan semangat untuk menunjukan kepedulian kepada daerah kita Kabupaten Intan Jaya. Kita telah lama terombang-ambing, menumpang sana-sini, dan bahkan kadang kita dianggap sebagai anak tiri. Mungkin sudah berakhir semua kesedihan dan luka batin, sekarang kita menatap ke kabupaten kita yang telah hadir. Dia hadir untuk menjadikan kita manusia yang berguna bagi masyarakat kita yang kita cinta.

Penutup

Pemekaran Kabupaten Intan Jaya hadir menjawab segala tangisan kita bersama. Sudah tentu kita harus bersikap positif dalam menerima kehadiran kabupaten ini. Selain itu, harus ada ucapan terima kasih yang kita berikan kepada kabupaten induk yang dengan lapang dada telah melepaskan kita untuk berdiri sendiri.

Dan yang terpenting juga, kita harus berterima kasih kepada mereka team pembentukan Kabupaten Intan Jaya yang mengorbankan segalanya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat hingga sampai di pemerintah pusat. Ini sebuah prestasi yang menunjukan bahwa kita masyarakat Intan Jaya tidak kalah maju dengan beberapa saudara kita yang ada di luar intan jaya.

Mereka telah menjawab kerinduan dan tangisan kita dengan pemekaran, dan sudah saatnya kita berpikir untuk menjawab kerinduan itu, karena kepercayaan untuk mengolah dan memajukan Intan Jaya telah ada di pundak kita (pemerintah dan intelektual). Saat ini yang harus menjadi pemikiran bersama, adalah langkah apa yang akan kita ambil untuk menjawab segala tangisan dan kerinduan itu.

Mungkin langkah yang baik, akan menjadikan Kabupaten ini berdiri kokoh dibandingkan dengan beberapa kabupaten lainnya. Oleh karena itu, melalui tulisan singkat ini sangat diharapkan kerja sama yang baik antara pemerintah dan kaum intelektual dalam membangun atau menjawab sebuah kerinduan itu.

Lebih terutama lagi, peran kerja yang baik dan bertanggung jawab dari kaum intelektual sangat-sangat di harapkan. Kaum intelektual adalah motor penggerak pembangunan di Kabupaten Intan Jaya saat ini. Sekarang harus direnungkan, jika ingin menjadi motor penggerak yang baik dan bertanggung jawab, langkah atau persiapan apa yang harus di ambil untuk langkah itu.

Menjaga nama baik, serta menunjukan kepribadian mahasiswa Kabupaten Intan Jaya yang mulia adalah nilai terpenting dari segala nilai yang akan menjadi ukuran kita untuk bergerak membangun Kabupaten dan masyarakat kita. Sudah saatnya menunjukan kemampuan itu, agar kita menjadi golongan atau mahasiswa yang diperhitungkan pada tingkat kelompok yang lebih besar atau lebih luas. Saat itu tekad kita akan betul-betul teruji.

Akhir kata, apabila ada yang kurang berkenan dalam penulisan ini mohon di maafkan, karena tidak ada manusia yang sempurna. Kita sama-sama sedang berusaha belajar untuk menjadi yang baik, agar kita juga bisa menjadi sempurna. Dan terima kasih juga untuk panitia penyelenggara yang telah memberikan kesempatan untuk penulis menyampaikan materi ini dalam natal dan seminar yang sangat berkesan ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. 

Materi ini disampaikan dalam Natal dan Seminar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMAMO) se-Jawa dan Bali, yang diberlangsungkan di Jogjakarta, pada tanggal 29 Desember hingga 01 Januari 2010.

Sumber: Koran Harian Papua Post Nabire

NB: Artikel ini sebelumnya diterbitkan pada 1 Januari 2010 di blog pribadi milik penulis. 

)* Penulis artikel ini adalah alm. Oktovianus Pogau, pendiri dan pemimpin redaksi Suara Papua 2011-2016. Jurnalis muda Papua asal Intan jaya.

Artikel sebelumnyaWawancara Andreas Harsono Soal Kebebasan Pers  Tahun 2018
Artikel berikutnyaAJI Kota Jayapura dan PWI Papua Bicara Soal Pertumbuhan Media Online