JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menganggap, natal bersama aparat TNI/Polri dan masyarakat distrik Mbua Kabupaten Nduga baru-baru ini sebagai bentuk kamuflase.
Hal itu disampaikan Ones Suhuniap, Jubir KNPB Pusat belum lama ini di Jayapura, Papua.
“Matius Murib baru saja berangkat ke Nduga bersama Pangdam XVII Cenderawasih menggunakan helikopter dan memaksakan rakyat berkumpul bakar batu. Kemudian anda (Matius Murib) mengatakan Nduga damai lalu merayakan Natal kamuflase di sana. Ini maksudnya apa?” kata Ones Suhuniap melalui releasenya yang diterima redaksi suarapapua.com belum lama ini.
Nyatanya, kata Ones, walaupun menggelar natal bersama secara damai, tetapi operasi militer sedeng dan terus berlangsung. Ribuan orang sedang mengungsi ke hutan, mana perdamaian dan natal di Nduga itu.
Natal yang dilakukan itu sebagai bentuk pembohongan untuk menutup kebrutalan aparat. Bahkan baru-baru ini Matius Murib datang menawarkan hal serupa kepada KNPB Timika pasca pengambilalihan Kantor KNPB Timika belum lama ini.
“Stop! Kami tidak butuh anda, anda cocok bakar batu di Jakarta atau di Markas TNI/Polri. Kami tegas tolak tawaran murahan Matius.
Kami KNPB tidak minta makan, kami tidak sedang lapar. Kami selalu masak dan bakar batu sendiri setiap saat, kami tidak butuh skenario murahanmu. Kami tidak mengenal Matius Murib. Siapa yang undang anda datang?” kata Suhuniap.
Ia juga minta kepada Matius Murib agar berhenti mencari popularitas, karena bukan lagi sebagai pembela HAM.
Sementara itu, Warpo Wetipo, Ketua I KNPB mengatakan, persoalan Papua adalah persoalan internasional. Sehingga tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara lokal atau diplomasi suap menyuap yang dilakukan Indonesia.
Dengan demikian, kata Warpo, pihaknya minta agar Papua harus merdeka sendiri di tanah leluhurnya sendiri.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap