DEKAI, SUARAPAPUA.com — Peduli akan pengungsi warga masyarakat Nduga akibat operasi militer di Nduga sejak Desember 2018 hingga Januari 2019, Forum Masyarakat Jayawijaya se-Pegunungan Tengah Papua (FMJPTP) gelar aksi penggalangan Bama dan dana sebaga bentuk solidaritas akan kemanusiaan.
Yang tergabung dalam forum FMJPTP adalah pemuda, mahasiswa, senimani dan simpatisan yang berada di kota Wamena dan sekitarnya.
Mully Wetipo, koordinator aksi mengakui, kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan kepedulian atas kondisi warga masyarakat di Nduga yang mengalami kelaparan, kedinginan dan kesakitan pasca pengungsian atas operasi militer di Nduga, terutama sejumlah distrik yang mendapatkan dampak langsung peristiwa tersebut.
“Aksi penggalangan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Nduga kami laksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 17-19 Januari 2019 dan kami adakan di tiga titik, yaitu di pasar Misi, pasar Sinarmas, pasar Jibakma, dan jalan Irian Wamena,” kata Wetipo kepada suarapapua.com, Sabtu (19/1/2019).
Katanya, kegiatan penggalangan ini dilakukan guna merangkul semua elemen masyarakat di Jayawijaya, terutama pemerintah dan pihak lembaga lainnya.
ia mengakui, yang bersama-sama saat ini adalah pihak Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP), gereja, aktivis kemanusiaan secara individu, mahasiswa dan sejumlah paguyuban di Jayawijaya.
“Lewat aksi ini teman-teman mengumpulkan Bama, pakaian layak pakai dan dana untuk selanjutnya akan diberikan kepada masyarakat Nduga yang ada di beberapa titik di Kabupaten Nduga dan pengungsian di kabupaten lainnya,” jelasnya.
Ia berharap kepada seluruh masyarakat Papua yang khususnya yang ada di pegunungan tengah agar bisa bersatu untuk menyikapi situasi dan kondisi yang di hadapi masyarakat Niduga saat ini.
Sipora Tabuni, anggota FMJPTP menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, mahasiswa, dan beberapa komunitas di Wamena yang sudah berhasil mensukseskan kegiatan penggalangan Bama dan dana solidaritas untuk Ndugai ini.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap