ArsipRibuan Warga Jayapura Tidak Salurkan Hak Pilih

Ribuan Warga Jayapura Tidak Salurkan Hak Pilih

Jumat 2014-07-11 12:08:45

PAPUAN, Jayapura — Ribuan warga Kota Jayapura, Provinsi Papua, diperkirakan tidak menyalurkan hak politiknya pada Pemilihan Umum Presiden Republik Indonesia, yang digelar Rabu (9/7/2014) kemarin.

Victor Luterboom, anggota KPPS TPS 24, Kelurahan Awiyo, Distrik Abepura, mengatakan, dari 526 DPT yang ada dengan, tambahan 11 DPT khusus, warga yang datang untuk mencoblos hanya 139 orang.  

 

"Hanya 139 orang yang menyalurkan hak pilihnya di TPS 24. Dengan hasil 50 suara untuk pasangan capres nomor urut 1, dan 89 suara untuk pasangan capres nomor urut 2," katanya di Jayapura, Papua, Jumat.

 

Untuk surat suara sisa sebanyak 300 lebih telah dicoret dan semua hasil pencoblosan, serta surat suara yang tidak terpakai telah dikirimkan ke Kelurahan Awiyo sesuai dengan pentunjuk yang ada.

 

"Kurangnya animo warga untuk memilih bukan karena faktor nonton Piala Dunia, tapi DPT yang kami miliki bukanlah warga disini. Warga kami tidak memilih karena tidak tahu TPS yang mereka dapatkan dimana," katanya.

 

Hal itu, sebenarnya telah disampaikan sebelumnya kepada pihak terkait agar DPT yang ada bisa diperbaiki.  

 

"Jumlah DPT ini sama dengan Pileg lalu dengan animo warga mencoblos sebanyak 200 lebih, tetapi saat Pilpres malah menurun menjadi 139 orang. Jadi, kami perkirakan sekitar 60-70 persen warga kami tidak menyalurkan hak pilihnya," kata Victor.

 

Di TPS 22, Kelurahan Vim Kotaraja, Distrik Abepura juga terjadi hal yang sama. Pemilihnya kurang. Bahkan, panitia setempat memasang pernak-pernik Piala Dunia 2014 dengan harapan bisa menarik partisipasi warga dalam menyalurkan hak politiknya saat Pilpres 9 Juli 2014.  

 

"Dari 499 DPT, kurang lebih hanya 300 warga yang menyalurkan hak pilihnya," kata Fredick William Sireng, ketua KPPS 22 kelurahan Vim Kotaraja.

 

Di Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, untuk TPS 14 dari 636 warga yang berhak menyalurkan suaranya hanya 225 orang yang lakukan pencoblosan, sisanya sebanyak 400 lebih tidak menyalurkan hak politiknya.  

 

"Orang-orangnya ada dan kita tahu, tetapi tidak tahu pasti apakah mereka salurkan hak pilihnya atau tidak," kata Hendrik Leukabessy, ketua KPPS di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jayapura.

 

Sementara itu, di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami yang tak jauh dengan Skouw-Wutung, perbatasan RI-PNG, dari 5.225 jumlah DPT, hanya mendapatkan 5.058 surat suara dari KPU Kota Jayapura, dengan jumlah pemilih sah sebanyak 3.442 dan tidak sah sebanyak 529. Jadi ada sekitar 1.087 warga yang tidak menyalurkan hak politiknya.

 

"Dari sembilan TPS yang kami miliki dan sudah dihitung sementara, hanya 3.442 suara yang sah dari 5.058 alokasi surat suara, sementara 529 suara tidak sah.”

 

“Dengan keunggulan capres Prabowo-Hatta meraih 2.438 suara dan Jokowi-JK sebanyak 1.004 suara," katanya.

 

Berkurangnya partisipasi warga untuk melakukan pencoblosan di TPS-TPS diperkirakan karena ada perubahan tempat TPS, adanya warga yang tidak mendapatkan undangan dan mungkin karena faktor eforia Piala Dunia 2014 di Brasil.  

 

"Saya tidak mencoblos karena paginya begadang nonton Piala Dunia antara Jerman VS Brasil," kata Andre Venstye, warga Kelurahan Koya Timur.

 

LINCOLD ALVI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Situasi Paniai Sejak Jasad Dandramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.