Kamis 2014-07-17 12:52:30
PAPUAN, Jayapura — Ribuan calon mahasiswa asli Papua yang berasal dari berbagai Kabupaten/Kota di seluruh tanah harus kecewa dengan hasil pengumuman Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN), yang diumumkan secara nasional kemarin.
Dalam pengumuman tersebut, sekitar 80% calon mahasiswal asli Papua dinyatakan tidak lolos. Untuk melampiaskan kekecewaannya, mahasiswa kembali melakukan demonstrasi, disertai pemalangan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) sebagai pihak penyelenggaran, siang tadi. .
Â
Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Uncen, Leo Himan mengatakan, kehadiran Uncen diharapkan dapat memanusiakan manusia Papua, tetapi harapan itu tidak terjawab melalui hasil tes SMPTN yang telah diketahui hasilnya. Â
Â
“Kami sebagai lembaga tertinggi mahasiswa tidak terima dengan pengumuman hari ini. Kami berharap Orang Asli Papua (OAP) yang diprioritaskan, tapi ternyata banyak teman-teman non-Papua yang justru banyak diakomodir,†tegas Himan.
Â
Dirinya berharap, Rektor Uncen dapat hadir melihat tuntutan mahasiswa, juga dapat memberikan penjelasan terkait hasil SMPTN yang yang sangat tidak memuaskan.
Â
“Kami akan terus palang kampus bawah, dan kampus Uncen atas, hal ini bila rektor tidak datang bertemu dan berbicara langsung dengan mahasiswa, juga bicara dengan adik-adik yang tidak diloloskan,†kata Himan.
Â
Teren Sorabut, salah satu pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen menuturkan, tuntutan mahasiswa sudah sangat jelas, yakni agar OAP dapat diutamakan dalam berbagai penerimaan di Kampus Uncen.
Â
“Kami dari BEM sendiri sudah bicara dengan adik-adik calon mahasiswa, agar dapat bertemu dan berbicara dengan rektor. Mereka akan kami upayakan untuk masuk melalui tes lokal,†kata Surabut.
Â
Sejarah kehadiran Uncen, kata Surabut, didirikan untuk mempersiapkan SDM bangsa Papua, “Kebanyakan yang tidak lulus seleksi ini adalah putra-putri asli Papua, dan diperkirakan sekitar 80%, karena itu kami melakukan aksi demonstrasi,†tegasnya.
Â
Septi Meidogia, salah satu pengurus MPM Uncen menambahkan, hasil tes SMPTN yang tidak mengakomodir OAP membuktikan bahwa terus terjadi pembodohan terhadap OAP diatas tanahnya sendiri.Â
Â
“Kami sangat heran dengan hasil ini, kenapa proses pembodohan terus berlangsung di tanah Papua, dan dapat dilihat dengan hasil tes yang tidak mengakomodir mereka,†ujarnya.
Â
Diharapkan, mahasiswa yang tidak lolos dalam seleksi SMPTN dapat diakomodir dalam jalur tes lokal, agar mereka dapat kuliah di kampus Uncen.
Â
“Jika mereka tidak diterima lagi dalam jalur tes lokal, kami akan melakukan pemalangan terhadap seluruh kampus, dan kami akan boikot aktivitas perkuliahaan secara total,†tegasnya.
Â
Rencananya, Jumat (17/7/2014) besok, calon mahasiswa baru bersama MPM dan BEM akan melakukan pemalangan terhadap seluruh aktivitas kampus agar dapat diperhatikan oleh rektor Uncen beserta seluruh pimpinan fakultas.
Â
AGUS PABIKA