Rabu 2014-07-23 09:00:45
PAPUAN, Jakarta — Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Amnesty Internasional mendesak Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih, Joko Widodo untuk mewujudkan janji-janji kampanyenya untuk memperbaiki situasi HAM Indonesia yang mencemaskan.
“Joko Widodo telah dikonfirmasikan sebagai pemenang pemilihan presiden 9 Juli, telah menjanjikan untuk mengutamakan urusan HAM selama masa pemerintahannya, termasuk menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM serius di masa lalu, melindungi kebebasan beragama, mereformasi kepolisian dan membuka akses ke Papua bagi para pemantau internasional,†tulis Amnesty International, dalam siaran pers yang dikirim ke suarapapua.com, Rabu (23/7/2014).
Â
“Merupakan sesuatu yang membesarkan hati bahwa Presiden Joko Widodo telah berbicara tentang komitmennya untuk HAM selama masa kampanye presiden, sekarang saatnya dia harus mewujudkannya,†kata Richard Bennett, Direktur Asia Pasifik Amnesty International.
Â
Dikatakan, pemerintahan yang baru memiliki kesempatan untuk membuka halaman baru menuju era di mana HAM secara sejati dihormati di Indonesia.Â
Â
“Kemenangan Joko Widodo akan meningkatkan harapan banyak aktivis HAM dan korban yang telah berjuang melawan impunitas selama bertahun-tahun, harapan-harapan tersebut tidak bisa dihabisi,†ujar Bennet.Â
Â
Sebagai langkah paling awal, Amnesty International mendesak pemerintahan yang baru untuk mengambil evaluasi mendalam rekam jejak HAM Indonesia selama dekade terakhir, dan memformulasikan sebuah rencana aksi yang jelas.Â
Â
“Yang juga penting, hal ini harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sipil dan aktor-aktor penting lainnya,†ujar Bennet.Â
Â
Sekedar diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tadi malam telah menetapkan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai Presiden RI yang baru, dengan perolehan 53% suara nasional, mengalahkan pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. .
Â
OKTOVIANUS POGAUÂ