ArsipPH Dari Koalisi Masyarakat Sipil Dampingi Lima Mahasiswa FK Uncen

PH Dari Koalisi Masyarakat Sipil Dampingi Lima Mahasiswa FK Uncen

Rabu 2014-07-23 23:28:30

PAPUAN, Jayapura — Para penasehat hukum Papua yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum dan HAM akan mendampingi lima mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen), Fakultas Kedokteran, yang ditangkap aparat Kepolisian Sektor Abepura, 21 Juli 2014 lalu.

“Kami telah terima surat kuasa dari kelima tersangka, dan siap mendampingi mereka selama proses hukum berjalan,” kata Gustaf Kawer, salah satu pengacara dari koalisi masyarakat sipil kepada suarapapua.com, Rabu (23/7/2014) siang.

 

Menurut Kawer, permasalahan di internal lembaga Universitas Cenderawasih sebenarnya tidak perlu dibawa hingga ke ranah hukum, karena tentu akan merugikan semua pihak, terutama para mahasiswa yang ditangkap.

 

“Penangkapan lima mahasiswa FK Uncen oleh aparat kepolisian sama seperti mahasiswa Fisip yang juga ditangkap di dalam kampus. Anehnya, yang buat laporan polisi dosen sendiri, ini yang sebenarnya tidak harus terjadi,” kata Kawer yang juga alumni Fakultas Hukum Uncen.

 

Dari keterangan kelima tersangka yang diperoleh penasehat hukum, kata Gustaf, ada kesalahan prosedural dalam proses penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian sektor Abepura, karena itu PH berencana untuk melakukan praperadilan.

 

“Saat kelima mahasiswa ditangkap, aparat tidak menunjukan surat penangkapan. Tetapi setelah di Polsek Abe, aparat kemudian memberikan surat itu, ada banyak kejanggalan dalam proses penangkapan. Karena itu, kami akan mendaftarkan materi praperadilan ke pangadilan negeri,” ujar Kawer.

 

Kapolsek Abepura, Kompol Decky Hursepuny ketika dikonfirmasi media ini mengaku, penahanan kelima mahasiswa dilakukan atas surat laporan kepolisian dari pihak lembaga Uncen terkait aksi kriminal kelima mahasiswa.

 

“Surat penahanan dan surat penangkapan ada. Dan ini sudah sesuai dengan prosedur, silakan diperiksa nanti,” ujar Kapolsek Abe, pagi.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.