ArsipBerlaga di Semifinal AFC, Persipura Sudah Bertolak ke Kuwait

Berlaga di Semifinal AFC, Persipura Sudah Bertolak ke Kuwait

Sabtu 2014-09-13 08:53:15

PAPUAN, Jakarta — Tim Persipura Jayapura, Jumat (12/9/2014) sore, sekitar pukul 17.00 Wib, sudah bertolak ke Kuwait membawa 25 pemain, dengan menggunakan maskapai Fly Emirates.

Keberangkatan tim berjulukan mutiara hitam ini untuk berlaga di Semifinal piala AFC, pada Selasa (16/9/2014), pukul 23.30 WIB di Al-Sadaqua Walsalam Stadium, Kuwait City, menghadapi tim kuat asal Kuwait, Al-Qadsia.

 

Selang dua minggu kemudian, leg kedua akan dimainkan di Stadion Mandala, Jayapura, pada Selasa (30/9) sore sekitar pukul 17.30 Wit atau 15.30 Wib.

 

Al Qadsia bukan lawan remeh, sebab mereka adalah runner up Piala AFC 2013 setelah di final kalah dengan skor 0-2 dari Al Kuwait.

 

Klub yang berjuluk The Kings itu didirikan pada 1953 dan dulu dikenal sebagai Al Jazira sebelum diubah menjadi Al-Qadsia pada 20 Oktober 1960.

 

Al Qadsia sempat dilatih oleh Luiz Felipe Scolari, mantan pelatih Timnas Brasil yang sekarang menangani Gremio, yakni pada 1987-1990 dan 1992-1993.

 

Asisten Pelatih Persipura, Metu Duaramuri, kepada wartawan Jumat (12/9/2014) pagi mengatakan, kepergian anak-anak Persipura ini dengan motivasi tinggi.

 

"Mereka pergi dengan motivasi yang tinggi dari mereka sendiri dan kondisi pemain semua siap,"ujar Mettu seperti ditulis Suara Pembaharuan.

 

Disinggung terkait lawan Persipura yang punya julukan The King?, Mettu mengatakan, "Kita tetap bermain bola sesuai dengan ciri permainan Persipura.”

 

“Walau tim ini adalah tim besar dengan julukan The King, kita kembali kepada para pemain. Permainan mereka tidak beda jauh dengan Persipura Jayapura. Anak-anak dalam semangat dan motivasi yang tinggi," ujarnya.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.