ArsipPemda Kabupaten Fakfak Kirim 25 Mahasiswa Studi di Jakarta

Pemda Kabupaten Fakfak Kirim 25 Mahasiswa Studi di Jakarta

Selasa 2014-09-16 06:52:30

PAPUAN, Fakfak — Untuk meningkatkan ketertinggalan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat, Pemda mengirim 25 mahasiswa untuk studi ke Jakarta.

Salah satu peserta beasiswa Pemda Fakfak, Ida Iba, kepada suarapapua.com, Senin (15/9/2014) kemarin mengatakan, dia dan rekan-rekannya dikirim untuk menimba ilmu di salah satu universitas yang ada di Jakarta.

 

Lanjut Ida, sebelumnya sudah beberapa kali Pemda Fakfak mengirim mahasiswa untuk menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi yang ada di Jawa, dan program tersebut kembali dilanjutkan.

 

"Kami ini hanya ikut jejak mereka, karena sudah lebih duluan dikirim ke rantauan. Saya tra tau nama universitasnya karena baru sehingga belum hafal namanya,” kata Iba.

 

Dia mengaku sudah kuliah di salah satu kampus yang ada di Fakfak dengan jurusan Kesehatan Masyarakat semester 5, namun dapat beasiswa dari Pemda Fakfak, sehingga jurusan yang dirinya sedang kuliah ditinggalkan.

 

"Karena saya ingin menambah wawasan di wilayah luar Papua. Saya akan manfaatkan dengan baik, kesempatan yang saya dapat ini, tidak semua orang mendapat kesempatan seperti saya,” ujar putri asal Fakfak ini.

 

Iba juga menyampaikan ucapan terima kepada Pemda Fakfak yang telah mengirim mereka untuk melanjutkan studi di luar Papua.

 

"Saya berharap tiap tahun terus dikirim, agar mahasiswa semakin meningkatkan kualitas pendidikan di sini," tegasnya.

 

MARSELINO TEKEGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.