ArsipGPM Gelar Bazar di Kampus Uncen Untuk Bangun Gedung Belajar di Kotaraja

GPM Gelar Bazar di Kampus Uncen Untuk Bangun Gedung Belajar di Kotaraja

Jumat 2014-09-19 08:05:30

PAPUAN, Jayapura — Beberapa pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Papua Mengajar (GPM), melakukan aksi penggalangan dana di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen), Kamis (18/9/2014) pagi, guna membangun gedung belajar anak-anak di Kotaraja, Jayapura, Papua.

“Kami berinisiatif untuk membantu generasi muda Papua yang lepas kontrol di komplek wilayah Kotaraja. Paling tidak, banyak orang juga terlahir dan memiliki motivasi untuk membantu mereka dalam ha pendidikan,” tegas Koordinator GPM, Agustinus Kadepa, saat ditemui redaksi suarapapua.com, Kamis (18/9/2014).

 

Mahasiswa semester akhir di Universias Cenderawasih ini menuturkan, GPM mencari biaya tidak hanya untuk membangun tempat, tetapi juga memberikan kesadaran kepada orang tua, pentingnya pendidikan bagi anak-anak muda Papua. 

 

“Kami pemuda tidak hanya berkata-kata, tetapi usaha dari pada generasi muda itu yang diperlukan, sehingga hari ini menjadi bagian dari salah satu usaha kami untuk mendorong dibangunnya tempat belajar untuk anak-anak,” ujarnya.

 

Lanjut Kadepa, “Bila kita sendiri tidak bergerak dan hanya berharap saja pada pemerintah, itu hal yang mustahil, dan tidak akan terwujud sesuai dengan keinginan kita. Dan ini merupakan langkah awal kami untuk melakukan perubahan,” tegas lelaki asal Paniai ini.

 

Sekedar diketahui, Gerakan Papua Mengajar adalah sebuah kelompok belajar yang dikoordinir oleh beberapa anak-anak muda, agar dapat memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak muda Papua yang tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya.

 

GPM berdiri sejak tahun 2013, dan telah fokuskan diri pada dua tempat, yakni Kelompok Belajar di wilayah Buper, Waena, dan Kotaraja. Beberapa pemuda Papua diketahui mengabdikan diri untuk membantu anak-anak usia sekolah untuk dapat belajar dengan baik.

 

AGUS PABIKA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di...

0
“Tindakan dari para pelaku itu masuk dalam kategori penyiksaan. Korban dimasukan dalam drum berisi air dan dianiaya, dipukul, ditendang dan diiris punggungnya dengan pisau. Itu jelas tindakan penyiksaan dan bagian dari pelanggaran HAM berat,” ujar Emanuel Gobay.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.