ArsipAsrama Mahasiswa Yahukimo di Jayapura Diresmikan, Bupati Janji Bangun Asrama Lagi

Asrama Mahasiswa Yahukimo di Jayapura Diresmikan, Bupati Janji Bangun Asrama Lagi

Sabtu 2014-10-18 07:55:15

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kerinduan mahasiswa-mahasiswi Yahukimo di kota studi Jayapura segera punya asrama permanen, akhirnya terjawab. Asrama Putra dan Putri yang dibangun dengan anggaran daerah telah diresmikan untuk selanjutnya dihuni.

Beberapa mahasiswa Yahukimo yang ditemui suarapapua.com, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah.

 

“Kami merasa senang sekali karena asrama ini sudah diresmikan, dan sekarang kami tinggal dengan tenang dan kuliah dengan baik,” kata salah satu mahasiswa asal Yahukimo, kemarin.

 

Bupati Kabupaten Yahukimo, Ones Pahabol mengatakan, asrama mahasiswa Yahukimo di Perumas III dan asrama mahasiswi Yahukimo di Organda Padangbulan Abepura, dibangun dengan dana yang dianggarkan sejak tahun 2006 lalu. (Baca: Mahasiswa Kabupaten Yahukimo Akan Miliki Asrama di Jayapura)

 

“Kami bangun asrama mahasiswa dan mahasiswi Yahukimo di kota ini sudah lama sekitar 6 tahun lamanya. Memang banyak kendala yang kami hadapi, tetapi akhirnya kami resmikan hari ini untuk selanjutnya digunakan oleh adik-adik mahasiswa,” ujar Pahabol.

 

Asrama Mahasiswa Yahukimo di Perumnas III Waena diresmikan Bupati Ones Pahabol, Selasa (7/10/2014), dihadiri sejumlah pejabat daerah, para mahasiswa-mahasiswi, orang tua dan tamu lainnya. Pengguntingan pita asrama dilakukan oleh ibu Bupati Yahukimo, Yuliana Pahabol Kobak.

 

Peresmian asrama tersebut sebenarnya sejak lama, namun mengalami penundaan karena Bupati saat itu mendapat undangan mendadak ke Jakarta bersama Gubernur Papua. (Baca: Mahasiswa Yahukimo Masih Menanti Kehadiran Bupati Untuk Resmikan Asrama)

 

Bupati berharap, gedung asrama putra dan putri yang telah diresmikan itu dapat digunakan dan diminta agar dijaga setiap hari.

 

“Asrama ini walaupun kamarnya terbatas, saya harap dapat dihuni. Harapan kami, asrama dan aset yang ada harus dijaga baik karena pada tahun-tahun berikut akan dihuni oleh adik-adik kita,” kata Bupati Yahukimo.

 

Dikemukakan, anggaran untuk bangun asrama putra dan putri di kota Jayapura tak cukup karena mahasiswa Yahukimo jumlahnya ribuan orang. “Di sini mahasiswa banyak, jadi kami akan tambah asrama lagi,” janji Ones Pahabol.

 

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Yahukimo yang diwakili Deleng Magayang, anggaran yang dialokasikan untuk bangun dua asrama di Kota Jayapura ini membuktikan keseriusan pemerintah daerah memerhatikan masa depan anak-anak Yahukimo.

 

Dalam laporan pertanggungjawaban yang dibacakan Deleng, diketahui dana untuk pembangunan dua asrama dialokasikan dan dicairkan pertahap yaitu 4 tahun anggaran.

 

Dana dianggarkan pertama tahun 2006 senilai Rp 3 Miliar, menurut Deleng, digunakan untuk pembelian tanah di Organda dan Perumnas III, serta kesepakatan dengan tukang bangunan dan pemerintah, anggaran dicairkan pertahun.

 

Pada tahun 2007, kata dia, pemerintah daerah alokasikan Rp 1 Miliar, untuk pembelian alat bangunan dan pembayaran gaji tukang tersebut.

 

“Tahun 2008, dana yang dianggarkan sebesar Tiga Miliar Tiga Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Rupiah untuk melunasi pembangunan asrama putri dan asrama putra yang saat itu sedang dibangun di Perumnas II Waena,” tuturnya.

 

Dijelaskan, pada tahun anggaran 2014, pemerintah daerah kucurkan dana Tiga Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah. “Itu untuk bayar jasa para tukang yang telah selesai bangun asrama,” imbuhnya.

 

Pantauan media ini, gedung Asrama Putra di Perumnas III, dibangun dua lantai, 56 kamar, masing-masing satu kamar 4 tempat  tidur, lengkap dengan lemari, tempat belajar, dan alat tidur; 6 kamar mandi, 1 kamar mandi umum, aula, satu ruang umum, dan ruang makan.

Sedangkan Asrama Putri Yahukimo di Organda, juga 2 lantai, terdapat 32 kamar, masing-masing kamar 4 tempat tidur dengan fasilitas yang lengkap, 1 ruang pertemuan, 2 kamar mandi umun, dan satu dapur.

Editor: Mary

ARDI BAYAGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.