ArsipProfesor Perempuan Papua Pertama yang Jadi Menteri, Yohana Yembise

Profesor Perempuan Papua Pertama yang Jadi Menteri, Yohana Yembise

Minggu 2014-10-26 20:08:45

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Presiden Joko Widodo terlihat bangga ketika memperkenalkan satu persatu para menteri yang akan mengisi Kabinet Kerja di halaman Istana Negara, Minggu (26/4/2014). Kebanggaan tersebut terutama terpancar ketika Jokowi mengenalkan sosok menteri yang berasal dari kalangan profesional.

Seperti ditulis kompas.com, saat menperkenalkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, yang berasal dari tanah Papua.

 

Jokowi menggambarkan sosok Yohana sebagai menteri cerdas yang memiliki gelar profesor dan guru besar pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Program Studi Bahasa Inggris Universitas Cenderawasih, Papua.

"Ini menteri perempuan pertama dari Papua," kata Jokowi di Istana Negara, Minggu (26/10/2014).

Mendapat pujian dari Jokowi, Yohana mengaku tersanjung. Ia mengaku, siap bekerja membantu Jokowi dalam memperbaiki persoalan yang terjadi di Indonesia khususnya yang melibatkan perempuan.

Menurut Yohana, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Indonesia cukup tinggi. Kepedulian pemerintah pun masih belum cukup untuk menyelesaikan kasus yang ada.

"Perempuan, anak dan orang cacat di luar negeri derajatnya diangkat lebih tinggi, di sini tidak," tegasnya.

Yohana mengaku, baru mengetahui jika dirinya masuk ke dalam kandidat menteri beberapa waktu lalu. Saat itu, ia dipanggil oleh Jokowi ke Istana Negara untuk berbincang sejenak.

"Ceritanya tentang kampus Uncen (Unversitas Cenderawasih)," ujar Yohana. 

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MARSELINO TEKEGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB: Danramil Aradide Ditembak Karena Melakukan Aktivitas Mata-Mata

0
“Orang Papua yang terlibat sebagai Banpol atau mata-mata TNI dan Polri, akan kami eksekusi. Warga imigran yang ada di wilayah perang, kami minta segera angkat kaki dari wilayah perang kami,” ujarnya dengan tegas.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.