ArsipGereja Wajib Tuntun Umat Tuhan di Tengah Berbagai Tantangan Duniawi

Gereja Wajib Tuntun Umat Tuhan di Tengah Berbagai Tantangan Duniawi

Rabu 2014-11-12 08:02:45

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Gereja, termasuk Kingmi di Tanah Papua, punya peran dan tanggung jawab besar dalam menuntun umat Tuhan di tengah berbagai persoalan duniawi.

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Kesejahteraan Bangsa, Drs. Ayub Kayame, MA, mengatakan, sudah merupakan sebuah keharusan bagi Gereja untuk menuntun Umat Tuhan dalam tugas pelayanan dan kehidupan sehari-hari.

 

“Injil adalah kekuatan Tuhan yang dapat menyelamatkan saya dan saudara sekalian, sehingga Injil harus tetap diwartakan sampai kapanpun. Misi mulia ini harus terus dijalankan demi keselamatan umat Tuhan di dunia,” tuturnya pada pembukaan Rapat Kerja III Sinode Gereja Kingmi Tanah Papua, Selasa (11/11/2014) siang.

 

Kegiatan Raker selama empat hari (11-14/11/2014) dilaksanakan di aula Sekolah Tinggi Teologi (STT) Walter Post, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

 

Dalam sambutan itu, dua harapan disampaikan Pemerintah Provinsi Papua. Pertama, Gereja harus terus berperan aktif membina umat di tengah pesatnya perubahan dunia dewasa ini dengan berbagai persoalan.

 

Kedua, Gereja juga harus dapat mengambil bagian dalam proses pembangunan yang sedang dan akan dilakukan sebagai sebuah proses dalam merealisasikan Tri Tugas Panggilan Gereja, yakni Melayani (Diakonia), Bersekutu (Koinonia), dan Bersaksi (Martyria).

 

Dikemukakan, pelaksanaan Raker Sinode Kingmi ini bagian tak terpisahkan dari usaha Gereja membawa domba-domba Tuhan ke padang rumput yang hijau dan berair tenang untuk menikmati sekaligus mewujudkan rencana indah Sang Pencipta.

 

“Gereja Kingmi di Tanah Papua sudah sah dan diakui pemerintah, maka tugas pewartaan, pelayanan dan kebutuhan umat harus terus diperjuangkan untuk menggenapi Firman Tuhan kepada umatNya di dunia,” harap Gubernur.

 

Kehadiran Gereja di Tanah Papua, diakui Gubernur Lukas Enembe, cukup berperan penting tidak hanya aspek pewartaan Firman Tuhan, tetapi juga sektor sumber daya manusia (SDM) melalui sekolah-sekolah yang dikelola yayasan pendidikan swasta dibawah payung Gereja Kingmi (YPPGI).

 

Hal ini juga karena Gereja lebih dulu masuk ke Tanah Papua, dibanding pemerintah. Sehingga, semua orang mengenal peradaban dunia melalui pewataan Firman Tuhan dan pendidikan oleh misionaris bersama guru penginjil pribumi yang mendedikasikan diri mereka demi peradaban masyarakat dan perkembangan daerah ini.

 

Tokoh sejarah Gereja Kingmi di Tanah Papua, Pdt. Yosia Tebay, S.Th, MA, bersaksi tentang perjuangan panjang para hamba dan umat Tuhan. Persoalan internal dan eksternal sejak lama dihadapi perintis dan pimpinan Kingmi, hingga kini dituntut untuk harus tetap kuat sebagai pengejawantahan Sabda-Nya.

 

Bagi Pendeta Yosia, apapun program yang disepakati dalam forum resmi ini tentu sangat penting demi kepentingan pengembangan Gereja dan kebutuhan jemaat setempat.

 

“Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami, bahwa Gereja Kingmi masih eksis hingga sekarang, dan bahkan selama-lamanya,” ucap Tebay.

 

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil...

0
“Oleh sebab itu, LBH - YLBHI mengutuk keras praktek penyiksaan yang dilakukan oleh prajurit TNI terhadap warga Papua. LBH-YLBHI mendesak Komnas HAM secepatnya melakukan penyelidikan dan menuntut para pelaku penyiksaan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya serta mendesak panglima TNI turun tangan melakukan penangkapan para pelaku,” tegasnya dalam rilis yang diterima suarapapua.com, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.