ArsipDenda Rp. 4 Milyar untuk Pelaku Penembakan di Puncak Tidak Masuk Akal

Denda Rp. 4 Milyar untuk Pelaku Penembakan di Puncak Tidak Masuk Akal

Kamis 2014-12-11 21:54:30

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pastor Jhon Jonga, tokoh agama di Wamena, Papua, mengatakan, denda Rp. 4 milyar rupiah yang dikenakan Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak Papua, terhadap pelaku penembakan dua anggota Brimob beberapa waktu lalu tidak masuk di akal sehat.

“Dana sebesar itu buat apa, tidak masuk akal sekali, kenapa tidak alokasikan untuk pendidikan dan kesehatan yang lebih membutuhkan,” kata Pater Jhon, kepada suarapapua.com, Kamis (11/12/2014) siang, saat ditemui di Wamena. 

Menurut Pastor John, bayar membayar denda bukan cara yang efektif dalam menyelesaikan persoalan di Papua, sebab pelaku kekerasan harus ditangkap dan diproses secara hukum.

 

“Jika pelakunya ditemukan langsung saja proses hukum, karena Indonesia adalah Negara hukum. Kalau pelaku hanya satu, atau dua orang, tapi minta bayar empat milyar, maka ini sudah keterlaluan dan tidak masuk akal,” tegasnya. 

 

Pastor Jhon juga mengatakan, selama ini aparat kepolisian dan TNI selalu menuding masyarakat sipil bersenjata, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), ketika terjadi penembakan, padahal belum dilakukan investigasi secara mendalam.

“Saya kira OPM/TPN-PB selalu dikambinghitamkan, jadi jangan kaget kalau sedikit-sedikit OPM/TPN-PB yang dituduh, seharusnya kan melalui proses penyelidikan yang tuntas dan independen,” kata peraih penghargaan Yap Thiam Award ini.

 

Jika saja aparat TNI dan Polri tidak melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil di Papua, lanjut Pater Jhon, tentu situasi Papua akan aman-aman saja.

 

“Karena itu aparat harus koreksi diri, saya juga ingin tanya ke Pemda Puncak, dana sebesar Rp. 4 milyar untuk apa, karena dana itu bisa digunakan sebenarnya untuk pembangunan daerah yang lebih bermanfaat,” tegas Pater Jhon. 

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.