ArsipInikah Nasib Kami!

Inikah Nasib Kami!

Selasa 2014-12-16 15:30:30

Terasa lama kita bertemu

Hampir setengah abad

Suka dan duka aku lalui dengan duhai perasaan yang resah

 

Alam yang indah dan kaya

Sungai yang permai mengalirkan emas

Manisnya madu di alam yang bebas

 

Akh,

Mungkin itu sudah berlalu dan akan hilang ditelan zaman

Tidak, mungkin itu perasaan yang salah

Mungkin itu perasaan yang terbelakang

 

Kau pencuri yang tak bermoral wahai pembunuh masa

Aku hidup diatas awan yang terguyurkan hujan emas dan perak

Aku kaya diatas tanah airku

 

52 tahun lamanya kita bersama dalam tekanan yang tak ujung usai

Termenung, sedih, tangis tiada henti

Mengalir bagai air dalam kesedihan ini

 

Sungguh,

Tidak kusangka semua ini dalam sistem yang berbeda

Pembunuhan, pembantaian, pemerkosaan terus terjadi

 

Tuhan,

Sampai kapankah ini akan berakhir

Sampai kapankah ini akan terselesaikan

Sampai kapankah ini akan terpecahkan

 

Bangsa-ku, bangsa pilihan-Mu Tuhan

Kami ingin hidup damai

Kami ingin hidup dalam kasih-Mu

 

Tidak, Tuhan punya rencana yang baik untuk kami

Tuhan punya rencana yang ajaib untuk kami

Tuhan punya rencana yang kekal untuk kami

Inilah bangsa-ku, bangsa Papua.

 

 

Pojok Mee-pago, 16/12/2014, 15:24 am

 

@kudiai_m

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.