ArsipPater Nato Gobai: Stop Bunuh Umat Tuhan di Tanah Papua!

Pater Nato Gobai: Stop Bunuh Umat Tuhan di Tanah Papua!

Rabu 2015-01-07 04:39:30

NABIRE, SUARAPAPUA.com — “Jangan terjadi lagi peristiwa pembunuhan, penembakan di negeri ini. Umat Tuhan bukan binatang buruan, stop bunuh orang Papua!”

Demikian penegasan Pater Nato Gobai, Pr dalam sambutannya pada upacara penahbisan 10 imam baru di Gereja Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, Selasa (6/1/2015) siang.

 

“Mulai hari ini saya tidak mau lihat ada aksi penembakan seperti yang terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai pada tanggal 8 Desember 2014. Kasihan, mereka itu bukan kus-kus atau binatang yang harus diburu dengan senjata,” ujarnya dengan tegas.

 

Selaku Wakil Uskup Keuskupan Timika, Pater Nato menyatakan, siapapun tidak terima dengan tindakan penembakan secara brutal di Lapangan Karel Gobai Enarotali. Dalam pada itu, peluru menembusi puluhan orang. Empat orang tewas, dan belasan lainnya luka-luka

 

“Kasus penembakan di Enarotali merupakan tindakan pelanggaran HAM. Pemerintah maupun tentara dan polisi tidak boleh lagi melakukan tindakan kejam seperti itu. Jangan terjadi kedua kalinya, stop!,” tegas Pater Nato.

 

Kepada semua pihak, ia minta harus menjaga situasi tetap tenang dan tidak melakukan tindakan melawan hukum dengan misalnya membunuh sesama. Bukan saja melanggar aturan negara, kata Pater Nato, membunuh itu melanggar satu dari 10 Perintah Allah.

 

“Jangan ada pertumpahan darah lagi, hendaknya semua pihak secara bersama-sama menciptakan Tanah Papua sebagai zona damai,” ujarnya.

 

Pembunuhan, menurut Pater Nato, hanya akan menambah penderitaan umat Tuhan dan mempercepat proses pemusnahan orang Papua dari negeri kaya raya ini.

 

“Hari ini kami sedang pusing dengan berbagai masalah yang menimpa umat Tuhan, mulai dari penyakit sosial, minuman keras, HIV dan AIDS, malaria dan lain-lain, jangan tambah lagi dengan pembunuhan manusia tak berdosa. Kami kutuk tindakan demikian,” tegasnya.

 

Baca: #PANIAIBERDARAH

 

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.